-Terkait Ijazah Tak Kunjung Keluar dan Mahasiswa Non Muslim
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Peduli STAI Miftahul Ulum (MU) Tanjungpinang, menggelar aksi demonstrasi (Demo) di kampusnya, yang berada di Jalan Kepodang, Kilometer 12, Tanjungpinang, Kamis (12/5).
Adapun dalam aksi tersebut para mahasiswa dan alumni menyatakan sangat keberatan dengan kebijakan kampus. Menurut mereka, kampus terkesan lamban dalam proses pengurusan ijazah hingga para alumni tidak dapat bekerja.
“Kami mahasiswa dan alumni sangat keberatan dan kecewa dengan kampus, padahal kami telah memenuhi segala kewajiban, dan pihak kampus tidak menyediakan hak kami, kami meminta hak kami,” ungkap Yusuf dalam orasinya di halaman kampus STAI MU.
Tidak hanya meminta ijazah mereka dikeluarkan cepat oleh pihak kampus, para pendemo tersebut meminta pihak kampus mengeluarkan salah satu mahasiswa non muslim, yang diketahui berkuliah di STAI MU. Kata mereka, sebagai kampus berbasis agama Islam tidak seharusnya pihak kampus menerima mahasiswa non muslim.
“Kami menolak kepada pihak kampus menerima mahasiswa non muslim, sebagaimana kita ketahui kampus ini adalah kampus Muslim bukan kampus Non Muslim,” ungkap Yusuf dengan pengeras suaranya.
Menyampaikan kemarahannya, dalam aksi itu, para alumni dan mahasiswa membakar ban mobil dan pocong bertuliskan “RIP Ijazah” di halaman kampus mereka.
“Saya himbau kepada kampus, untuk segera mengeluarkan ijazah para alumni kami. Yang saat ini kami butuhkan, ingin keadilan, saya sangat keberatan dengan kebijakan kampus tentang hak kami (ijazah,red) untuk dikeluarkan secepatnya,” ungkap Kordinator Aksi, Riko dalam orasinya.
Sementara itu, menanggapi aksi mahasiswa ini, Pembantu Ketua Satu STAI Miftahul Ulum, Suhardiman mengatakan mohon maaf dalam keterlambatan proses keluarnya ijazah para mahasiswa. Ijazah tersebut segera akan diluarkan yang saat ini masih dalam proses pengurusan di Kopertais wilayah XII Riau-Kepri.
“Saya sudah komunikasikan dengan Kopertais wilayah XII, pada akhir bulan ini ijazah sudah dapat diterima para mahasiswa,” jelasnya.
Kemudian, untuk permasalah mahasiswa non muslim yang dipermasalahkan mahasiswa, Suhardiman menjawab, “Kepada yang bersangkutan kita komunikasikan untuk berhenti, atau nantinya kita pindahkan ke perguruan lain,” tukasnya.
Selanjutnya, usai menerima tanggapan dari pihak kampus, di jaga Resimen Mahasiswa (Menwa), para mahasiswa dan alumni tersebut membubarkan diri dengan aman dan tertib. (Aji Anugraha)