Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Mengobarkan semangat juangnya sebagai agen prubahan untuk bangsa, di HUT Republik Indonesia Ke-70, sebanyak 12 mahasiswa yang tergabung dalam Melalak Eksploring And Camping Guide Tanjungpinang, mengibarkan sang saka merah putih dipuncak permata Gunung Spincan yang berada di Desa Panggak, Kecamatan Daik, Kabupaten Lingga, Senin (17/8) tepat pukul 16.20 WIB
Puncak permata Gunung Spincan memilliki ketinggian 1001 Meter Dari Atas Permukaan Laut (MPDL), yang terbentang luas dan berhadapan langsung dengan gunung Daik, Kabupaten Lingga.
Para mahasiswa yang juga tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) ini sudah merencanakan sebelumnya terkait pendakian puncak permata spincan ini. Diawali niat dan doa kepada sang pencipta, mereka memulai langkah perjalanan pada Minggu (16/8/) melalui pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, menuju pelabuhan Benan Lingga, kemudian dilanjutkan menuju pelabuhan Rejai, tiba di dermaga Tanjung Kelit, lanjut lagi ke pelabuhan Jagoh Dabok Singkep, dan terakhir berlabuh di pelabuhan Tanjung Buton, Kecamatan Daek Lingga.
Kepada lintaskepri.com Fachry Naviardy,koordinator pendakian puncak permata Spincan menjelaskan, betapa sulitnya mencapai puncak yang bila kita sampai dipuncak tersebut dapat melihat lautan luas yang berada di Kabupaten Lingga ini. Serta untuk memperkenalkan Kepri kepada daerah lainnya.
“Spincan merupakan puncak permata tertinggi di desa Panggak, Kabupaten Lingga yang harus kita kenalkan kepada dunia, kepada masyarakat indonesia bahwa kepri itu ada serta kita bisa lihat dari atas sana”, jelasnya sambil semangat.
Banyak cerita, kesan dan pesan yang di sampaikan para pendaki saat mencapai puncak permata Spincan. Hal tersulit dalam pendakian adalah jalur tempuh untuk mencapai puncak permata spincan yang penuh dengan lika-liku dan berbagai rintangan. Fachry mengungapkan, untuk mencapai puncak harus melewati bukit yang terjal dengan kemiringan yang cukup serius, dibandingkan dengan gunung-gunung yang pernah Ia daki.
“Spincan memilik keunikan tersendiri, untuk menuju puncak permata, kita harus melewati tebing dengan radius 902 dengan jalan yang berliku”, ungkapnya saat ditemui di kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Untuk tiba di puncak gunung spincan, membutuhkan waktu 10 jam, terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Rasa bangga di ungkapkannya ketika mencapai puncak dan mengibarkan sang saka merah putih di puncak permata gunung Spincan ini.
Fachry pun berharap kepada pemuda saat ini agar lebih memperhatikan lingkungan, dapat menjaga kekayaan alam di Provinsi Kepri. Tidak hanya untuk mendaki tapi juga mengamalkan kebersihan hutan beserta lingkungannya.
“Saya berharap kepada Pecinta Alam (PA) agar tidak hanya sekedar bersenang–senang mendaki, tapi juga perlu memperhatikan lingkungan gunung, hutan dan alam sekitarnya, seperti jangan buang sampah sembarangan di gunung, itu tidak baik,” tutup Fachry.
Setelah sukses mengibarkan sang saka merah putih di puncak Gunung Spincan, Melalak Eksploring And Camping Guide Tanjungpinang, akan melakukan kegiatan Pencita Alam berikutnya, yakni segera membuat Out Bond kepada pecinta alam pantai yang berada di Kabupaten Bintan. (aa)
Bagus ya lintas kepri isinya, sangat menambah wawasan dan pengetahuan.. Sukses selalu buat lintaskepri.com