Tanjungpinang, LintasKepri.com – Merasa belum puas dengan tuntutan aksi seminggu yang lalu, mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) kembali menggelar aksi unjukrasa di depan gedung rektorat Kampus Umrah, Dompak, Kepulauan Riau, Selasa (20/2).
Para mahasiswa tersebut kembali membawa lima tuntutan yang ditujukan kepada pejabat rektorat Umrah, salah satunya menolak permintaan maaf rektor Umrah yang dibuat di salah satu media nasional yang terbit pada tanggal 18 Februari 2018 lalu.
Permintaan maaf tersebut ditolak oleh mahasiswa karena rektor Umrah hanya meminta maaf kepada mahasiswa baru, dan rektor Umrah terkesan menyudutkan media terkait pemberitaan kondisi Umrah saat ini.
Selain isi tuntutan itu, dan jumlah yang diperkirakan sebanyak separuh mahasiswa di kampus itu meminta pihak rektorat Umrah untuk menyampaikan rencana kerja dan juga program penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga.
Permintaan tersebut dikarenakan rektorat Umrah dinilai telah melanggar aturan yang ada karena pihak Umrah tidak melaporkan rencana kerja dan penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga tersebut.
Selain itu, mahasiswa meminta pihak rektorat Umrah membuka daftar isi penggunaan anggaran kepada publik khususnya masyarakat di Kepulauan Riau.
Para mahasiswa juga mengutuk oknum-oknum dosen yang mengintervensi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada pihak rektorat Umrah.
Terakhir, mahasiswa meminta rektor Umrah yang saat ini menjabat agar mundur dari jabatannya apabila tuntutan ini tidak dipenuhi.
(M. Danu)