Mahasiswa HI UMRAH Gelar Kuliah Umum Satu Dekade Diplomasi Indonesia

Muhammad Faiz
Mahasiswa HI UMRAH Gelar Kuliah Umum Satu Dekade Diplomasi Indonesia
Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HMHI) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang menyelenggarakan kuliah umum bertajuk "Politik Luar Negeri" di Gedung Rektorat, Selasa (20/8/2024). Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HMHI) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Politik Luar Negeri” di Gedung Rektorat, Selasa (20/8/2024).

Acara ini membahas perjalanan diplomasi Indonesia selama satu dekade (10 tahun) terakhir, khususnya di bidang keamanan dan perdamaian internasional.

Kuliah umum tersebut di selenggarakan secara serentak di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Serta, menghadirkan narasumber langsung dari perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, membuka acara ini dengan menyampaikan sejumlah capaian penting diplomasi yang telah dicapai oleh Pemerintah Indonesia.

Dalam sambutannya, Retno Marsudi memaparkan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia yang telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekspor dalam dua tahun terakhir.

Selain itu, ia juga menegaskan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak bangsa lain yang masih mengalami pelanggaran HAM dan penindasan kedaulatan, seperti yang dialami Palestina.

“Kami terus berkomitmen memperjuangkan serta menyuarakan keadilan hak bangsa Palestina. Karena, perdamaian dan keadilan adalah hak yang harus di dapatkan oleh seluruh bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal HMHI UMRAH, Muhammad Tamrin, menyampaikan peserta yang mengikuti kegiatan berasal dari Mahasiswa UMRAH dan beberapa perwakilan organisasi mahasiswa.

“Ada dari Genbi, Mahasiswa hubungan International serta mahasiswa baru sekitar 100 orang,” kata Tamrin kepada Lintaskepri.

Ia berharap melaui kegiatan ini para peserta mampu berpikir kritis terutama dalam membahas isu politik luar negeri.

“Ini sangat penting, mahasiswa sebagai agen kontrol dan perubahan harus mampu menjadi ujung tombak perubahan.  Dari kuliah akademis inilah daya pikir mahasiswa itu tumbuh dan berkembang,” imbuhnya. (Mfz)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *