Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan kembali mendapat sorotan. Kali ini datang dari Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH.
Orang nomor satu di Kota Gurindam ini merasa kecewa yang amat dalam, terkait tidak dilibatkannya Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam penyelenggaran Event Tour De Bintan, dalam waktu dekat ini.
Kekecewaan itu dikatakan Lis, dikarenakan rute pengendara sepeda pada event berskala Internasional yang dicanangkan eks Bupati Kabupaten Bintan pertama, Ansar Ahmad yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan sektor Pariwisata di Pulau Bintan, termasuk Tanjungpinang pupus sudah lantaran tak melewati Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.
“Itu sepenuhnya kewenangan Pemerintah Kabupaten Bintan. Akan tetapi, sangat disayangkan kalau itu tidak melewati Tanjungpinang sebagai Ibu kota Provinsi. Padahal zaman Bupati Bintan Ansar Ahmad melewati Tanjungpinang,” kata Lis kepada LintasKepri.com via seluler, Minggu (27/3).
Lis sedih Kota Tanjungpinang tidak dianggap sebagai bagian dari Pulau Bintan, yang berada di dalam tiga pusat pemerintahan dan merupakan Ibu Kota Provinsi Kepri. Karena, menurut Lis, hal ini merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan minat peserta Tour de Bintan, namun tidak mengkelompokan perkabupaten seperti itu.
“Ya namanya juga Tour de Bintan, bukan Tour Kabupaten Bintan. Itulah di canangkan dibawah kepemimpinan Pak Ansar dan saya mengharapkan agar Tour de Bintan ini menjadi Tour wisata berskala Internasional, kan sama juga seperti Tour de Langkawi. Itu bukan hanya di Langkawi saja, tapi lewat Malaka dan sekitarnya,” ujarnya.
Lis mengingatkan Pemkab Bintan untuk lebih berkoordinasi khususnya dalam menumbuhkembangkan plus meningkatkan sektor pariwisata di Provinsi Kepri. Mengingat, keduanya berada dalam satu wilayah di pusat pemerintahan yang penuh dengan potensi pariwisata.
“Membangun Pulau Bintan itu harus bersinergi antara Tanjungpinang dan Provinsi apa lagi mengembangkam objek wisatanya, Jadi sangat disayangkan program Tour de Bintan itu tidak melewati kawasan tanjungpinang sbagai Ibu Kota Provinsi Kepri,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, dalam mengembangkan sektor wisata menurutnya, tidak boleh memikirkan semata-mata pada ego sektoral semata. Mengingat, Bupati sebelumnya terus berkomunikasi dengan baik pada Pemko Tanjungpinang.
“Jadi harus bersinergi, contoh antara Batam dan Singapura, kalau masing-masing mengembangkan ego sektoral, mana mungkin Batam Singapura perkembangan ekonominya tidak seperti ini, toh merekakan hanya melewati, jadi sangat disayangkan program yang sudah dirintis pada zaman Pak Ansar sudah sangat bagus dan bersinergi pada Pemerintah Kota Tanjungpinang,” ungkapnya.
Dalam persoalan pembiayaan anggaran kegiatan TDB itu, Orang nomor satu di Kota Tanjungpinang ini juga membeberkan pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari Pemerintah Pusat, artinya pelaksanaan kegiatan itu harus bersamaan dan melibatkan Kota Tanjungpinang juga, lantaran berada dalam satu kawasan Pulau Bintan.
“Pada pelaksanaan tahun ini dirubah, yang mana juga sumber dananya juga di suport Pemerintah Pusat, jadi sekali namanya juga Tour de Bintan, setahu saya kalau Tour de Bintan berarti Tour se Pulau Bintan, bukan Tour yang sebatas di Kabupaten Bintan,” tutup Lis. (Aji Anugraha)