Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Hari kemerdekaan merupakan momen bersejarah dan momen terpenting bagi Bangsa Indonesia. Pasalnya, kemerdekaan kita diperoleh melalui perjalanan panjang dan perjuangan yang keras dari para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah. Wajar saja jika seluruh masyarakat Indonesia menantikan peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang jatuh pada setiap tanggal 17 Agustus ini.
Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 tahun 2015, Walikota Tanjungpinang kembali menyempatkan diri untuk menyapa warga masyarakat Kota Tanjungpinang melalui dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI), Jl. A.Yani km.5, Sabtu pagi (15/8).
Dialog yang secara rutin diadakan, kali ini khusus mengusung tema mengenai makna dari peringatan hari kemerdekaan RI serta himbauan kepada warga masyarakat.
Lis menghimbau kepada masyarakat untuk memaknai arti penting peringatan kemerdekaan ini secara historis, tentunya untuk panduan para generasi muda mendatang.
“Sebagai upaya himbauan Pemerintah kepada masyarakat, kita sudah membuat surat edaran kepada seluruh SKPD, Kecamatan dan Kelurahan, dan saya juga membuat surat edaran kepada masyarakat intinya menstandarisasikan atribut seperti pemasangan bendera, tetapi paling tidak sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam menunaikan kewajiban-kewajiban kita dalam bernegara dan sebagai warga negara,” tutur Lis.
Wan Kamar menghibau kepada warga masyarakat agar turut berpartisipasi memeriahkan peringatan kemerdekaan ini salah satunya dengan mengibarkan bendera merah putih selama 5 hari berturut-turut.
Sementara Arlius yang mewakili para camat, menyampaikan pihak kecamatan dan kelurahan se-kota Tanjungpinang mengadakan berbagai agenda kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan kemerdekaan Indonesia, antara lain berbagai lomba keolahragaan serta kegiatan kesenian, dan ini berlangsung sampai setelah peringatan detik-detik kemerdekaan, bahkan beberapa permainan rakyat sudah dilaksanakan.
Lis juga menyoroti menipisnya semangat nasionalisme di kalangan masyarakat akhir-akhir ini, “Pejuang kemerdekaan saja mengobankan jiwa dan raga mereka, bahwa kita untuk melaksanakan rangkaian peringatan kemerdekaan seperti memasang bendera di rumah-rumah saja masih kurang. Tapi Camat dan Lurah saat ini sedang menghimbau secara langsung, kita datangi, kita himbau. Inilah yang kita harapkan untuk kita perbaiki setiap tahunnya. Diruko-ruko alhamdulillah sudah banyak pemasangan bendera, cuma di daerah pertumbuhan/pengembangan saja yang masih minim. Ini tidak boleh kita biarkan, dan pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan himbauan kepada masyarakat, mengharapkan kerjasama dari RT dan RW, dan juga seluruh warga yang ada untuk sama-sama saling mengingatkan yang belum melaksanakannya. Jayalah bangsaku bermarwah negeriku,” tutup Lis mengakhiri dialog interaktif.
Usai dialog, Lis menjelaskan bahwa mengenai peringatan kemerdekaan ini, kedepan pemerintah akan merumuskan, memformulasikan ke dalam perda, supaya tidak terkesan terlalu menghalang-halangi atau menyusahkan warga masyarakat. Ini merupakan kewajiban yang kita tuangkan dalam suatu aturan.
Lis juga menjelaskan upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme dikalangan masyarakat. “Untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada para siswa, kita minta kepada Badan Kesbang untuk membuat formulasi pendidikan wawasan kebangsaan terutama kepada para guru, yang mana apabila guru sudah memiliki wawasan kebangsaan yang baik, akan ditindaklanjuti kepada para siswa yang ada di kota Tanjungpinang,” tutur Lis.(Hum/Red)
Ide walikota Lis Darmansyah untuk buat formulasi pendidikan wawasan kebangsaan kpd guru dan murid, bolehlah…tapi sebagai yg punya ide,apakah sdh punya wawasan kebangsaan ?… Jangan cuman bisa punya ide dan himbauan aja Pak..seperti tulisan diatas,”Lis menghimbau masyarakat untuk memaknai arti penting peringatan kemerdekaan ini secara historis…” Seharusnya yg punya ide lebih bisa memaknai / memahami perjuangan para pahlawan dan peninggalan sejarah seperti gedung2 bersejarah. Tapi kenyataannya…??? gedung bersejarah bekas SDN 1 Tanjungpinang yg sekarang dijadikan museum “Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah” di jalan Ketapang No.2 Tanjungpinang yg atap bangunan nya roboh sejak Maret 2013 sampai hari ini belum juga diperbaiki !!! Masak hanya untuk memperbaiki atap gedung yg biayanya tak seberapa itu mesti menempuh waktu bertahun-tahun ???…it’s not make a sense !!! Beginikah caranya seorang Lis Darmansyah memaknai, menghargai peninggalan sejarah bangsa sendiri ???…How poor you are…! #sameonyouLis ! #don’t talk to much laaahh…! perbaiki tu atap baru boleh banyak cakaaap…!