Natuna, LintasKepri.com – Dua orang pria mengaku sebagai pasangan suami istri (Pasutri) Gay, di Kampung Teluk Baruk, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, akhirnya diamankan oleh aparat Pemerintah Kecamatan setempat.
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Bunguran Timur, Marhadi , kepada awak media.
Marhadi mengatakan, sepasang gay ini diamankan setelah adanya laporan dari warga dan ketua RW setempat kepada Bhabinkamtibmas, pada Jumat (19/10/2018) petang. Kemudian diteruskan kepada pihak Kecamatan.
Mendapat informasi ini, pihak Kecamatan merespon cepat, dengan mendatangi lokasi bersama Camat, Bhabinkamtibmas, Kapus UPT Ranai dan sejumlah tim.
“Sampai di lokasi rumah pak RW sudah ada pasangan gay dan keluarga. Kita ajak ngobrol, mereka ngaku suami istri (sesama laki-laki, red),” ujar Marhadi, seperti dilansir dari marwah kepri.
“Kita tidak menemukan mereka mesum. Tetapi mereka mengaku sebagai pasangan suami istri, padahal mereka sama-sama lelaki,” timpal Marhadi.
Terhadap pasangan gay yang berinisial AA dan AAE ini, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan, berupa pengambilan sampel darah, melalui petugas kesehatan Puskesmas Bunguran Timur.
Kemudian, salah seorang dari mereka (AAE) akhirnya diamankan di markas Satpol PP Natuna. Selanjutnya akan dipulangkan ke Jakarta menggunakan Kapal Bukit Raya, pada hari Minggu mendatang.
“Setelah ngobrol kita hubungi Satpol PP untuk monitor dan minta salah satunya dititip di Satpol untuk di amankan menjelang pemulangan menunggu kapal hari Minggu besok,” katanya.
Kejadian ini dibenarkan oleh Hari Sanjaya, Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Natuna. Pasangan sejenis tersebut digeladang ke Mako Satpol PP sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat ini, pihak Satpol PP masih melakukan interogasi kepada AAE, sekaligus diamankan menunggu pemulangan menggunakan kapal.
“Penangkapannya tadi sore di Desa Sepempang, sekitar jam 6 sore, pasangan tersebut di bawa ke Mako Pol PP. Sekarang masih diinterogasi,” tutur Hari Sanjaya.
Berdasarkan keterangan AA, mereka melakukan perkebalan melalui media sosial facebook, pada April 2018 lalu. Setelah menjalin asmara melalui WhatsApp, mereka pun memutuskan untuk bertemu.
AA pun mengirimkan uang kepada AAE sebesar Rp 500 ribu, untuk ongkos AAE menuju Natuna.
Pria asal Jakarta kelahiran 2002 itu pun akhirnya tiba di Natuna, dengan menggunakan kapal Pelni Bukit Raya.
Setibanya di Natuna, AAE dibawa ke kediaman AA di Teluk Baruk, Desa Sepempang. Akhirnya pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) itu, menjalin hubungan asmara.
Selama di Natuna, mereka mengaku sudah melakukan hubungan layaknya suami istri (intim) sebanyak kurang lebih 35 kali, yang dilakukan dikediaman orang tua AA dan di rumah kost.
“AA mengaku sudah menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta, untuk keperluan AAE selama di Natuna,” terang sumber.
Atas kejadian ini, tak pelak membuat warga Kota Ranai, Kabupaten Natuna mulai resah. Pasalnya, perilaku LGBT terbukti sudah mulai merambah ke bumi laut sakti rantau bertuah.
“Masya’Allah, tempat kita pun sudah ada LGBT,” ujar salah seorang warga, yang tidak ingin identitasnya disebutkan.
Laporan : Erwin Prasetio
LGBT KAU BIARKAN MAKA NATUNA DALAM ANCAMAN BENCANA. ALLOH SEDANG MURKA DG INDONESIA ..
Meraka berwajah manusia tapi perilakunya kayak an**** dan b***