Lahan Bandara Milik TNI AU di Pulau Subi Natuna Akan Dipindahkan

Avatar
Anak-anak di pulau Subi tampak sumringah dan mengerumuni kedatangan Danlanud dan Wabup beserta rombongan.
Anak-anak di pulau Subi tampak sumringah dan mengerumuni kedatangan Danlanud dan Wabup beserta rombongan.
Anak-anak di pulau Subi tampak sumringah dan mengerumuni kedatangan Danlanud dan Wabup beserta rombongan.

Natuna, LintasKepri.com – Komandan Lapangan Udara Raden Sadjad (Danlanud RSA) Ranai, Kolonel (Pnb) Azhar Aditama, melaksanakan kunjungan kerja ke Pulau Subi, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Jum’at (27/04/2018) kemarin.

Kunjungan kerja Danlanud tersebut, dalam rangka untuk meninjau secara langsung asset tanah milik TNI AU, yang ada di salah satu dari tujuh pulau terluar di daerah ujung utara NKRI tersebut.

Danlanud datang ke Pulau Subi dengan menumpangi pesawat Helly SA-330 Super Puma milik TNI AU, dan didampingi langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, Kapolres Natuna, AKBP Nugroho Dwi Karyanto serta Anggota DPRD Natuna, Baharuddin.

Foto dibawah tugu perbatasan Pulau Terluar NKRI, yang ada di Pulau Subi Kecil.
Foto dibawah tugu perbatasan Pulau Terluar NKRI, yang ada di Pulau Subi Kecil.

Asset milik TNI AU berupa tanah seluas 24 hektare tersebut, sudah memiliki sertifikat dan tidak ada lagi masalah. Namun mengingat tanah tersebut sudah banyak ditempati oleh warga setempat, dengan berbagai pertimbangan dan permintaan masyarakat, akhirnya tanah tersebut ditukar gulingkan dengan lahan tanah seluas lebih dari 500 hektar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kolonel (Pnb) Azhar Aditama. Menurutnya, letak dan geografis tanah tersebut sangat strategis dan sangat menguntungkan bagi kedaulatan NKRI, jika kedepannya dibangun landasan bagi pesawat-pesawat tempur milik TNI AU.

“Pulau yang letaknya berbatasan langsung dengan negara Malaysia bagian timur ini, dapat dikatakan sebagai embrio, yang nantinya akan terlahir satuan baru TNI AU sebagai Garda terdepan NKRI,” ungkap Azhar, seperti dilansir dari website resmi tni-au.mil.id.

Foto bersama masyarakat Subi, usai pertemuan.
Foto bersama masyarakat Subi, usai pertemuan.

Dalam rombongan tersebut terlihat pemandangan yang unik dan tidak lazim, dimana seorang Komandan Lanud RSA mengajak putra daerah asli Pulau Subi yang sudah lulus seleksi daerah, mengunjungi tanah kelahirannya untuk sungkem kepada kedua orang tuanya sebelum berangkat mengikuti seleksi tingkat pusat.

Menurut Azhar, tujuan membawa Casis tersebut selain demi kemanusian, mengingat Casis tersebut sudah satu tahun lebih tidak pernah bertemu dengan kedua orang tuanya karena faktor transportasi, sekaligus untuk memperkenalkan TNI AU kepada masyarakat di Pulau Subi.

“Sehingga mampu menarik minat kedirgantaraan kepada generasi muda di Pulau Subi. Dengan harapan akan terlahir Juliansyah lain guna memperkuat organisasi TNI AU di Pulau terdepan ini,” pungkas Azhar.

Sementara itu Wabup Natuna Hj. Ngesti Yuni Suprapti saat dihubungi media ini membenarkan, bahwa benar masyarakat bersedia menukar gulingkan tanah milik TNI AU tersebut.

Menurutnya, kedua belah pihak, yaitu TNI AU dan Pemerintah Kecamatan Subi, telah menyepakati untuk memindahkan Bandara TNI AU, dari Pulau Subi Kecil ke Pulau Subi Besar.

“Tinggal menyelesaikan proses administrasinya saja dengan Pemkab Natuna. Masyarakat tetap tenang, meskipun menempati lahan milik TNI AU yang sudah bersertifikat. Karena masyarakat tidak akan dipindahkan, tapi bandara TNI AU nya yang dipindahkan,” ungkap Ngesti kepada lintaskepri.com, Senin (30/04/2018) petang.

Ia pun berharap, agar anak-anak di Subi sebagai generasi penerus bangsa, diberikan kesempatan dan mendapat perlindungan dari kekerasan batin dan fisik.

“Luar biasa semangat anak-anak disana, saya tanya siapa yang mau jadi Pilot, mereka semua mengacungkan tangan,” cerita Ngesti, saat dikerumuni anak-anak di Subi bersama Danlanud, Kapolres dan Anggota Dewan.

Laporan : Erwin Prasetio

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *