Komisi III DPRD Tanjungpinang Sidak Pembangunan Pasar Relokasi 3,3 Miliar

Avatar
Komisi III DPRD Tanjungpinang Sidak Pembangunan Pasar Relokasi Rp3,3 Miliar, Senin (19/9).
Komisi III DPRD Tanjungpinang Sidak Pembangunan Pasar Relokasi Rp3,3 Miliar, Senin (19/9).

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Komisi III DPRD Tanjungpinang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan pasar relokasi (pasar sementara) untuk pedagang di Jalan Kijang Lama, Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Senin (19/9) pagi.

Wakil rakyat dari Komisi III yang melakukan sidak terdiri dari Agus Djurianto, Ashady Selayar, Nasrul, Ria Ukur Rindu Tondang, Sri Artha Sihombing, Rika Adrian, dan Vicky Bahtiar.

Komisi III menemukan kontraktor sedang mengerjakan pekerjaan pasar yang dalam tahap penyelesaian (finishing).

Berdasarkan plang proyek, pembangunan pasar relokasi bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp3.309.999.900.

Adapun sebagai pelaksana yakni CV. Cahaya Fajar, pengawas CV. Cipta Perdana Teknik, dan waktu pelaksanaan 45 hari kalender.

Sekretaris Komisi III, Ashady Selayar, menuturkan, dalam waktu 6 hari kedepan pengerjaan pembangunan pasar tersebut segera selesai.

Plang proyek pembangunan pasar relokasi bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp3.309.999.900.

“Kontraknya belum habis, masih dalam pengerjaan. Mereka juga ada kewajiban melakukan perawatan selama 180 hari kerja setelah masa pengerjaan selesai,” ujar Ashady Selayar.

Politisi Partai Golkar ini berharap pengerjaan tepat waktu sesuai dengan kontrak. Sehingga, para pedagang yang dipindahkan dari Pasar Baru 1 dan 2 ke pasar sementara ini dapat berjualan dengan nyaman selama 2 tahun kedepan sambil menunggu revitalisasi Pasar Baru selesai.

“Kami dapat keterangan dari PPK dan PPTK bahwa pasar sementara ini akan beroperasi secara maksimal selama 2 tahun sambil menunggu revitalisasi Pasar Baru,” kata Ashady.

Komisi III juga mengecek infrastruktur penunjang. Salah satunya drainase. Menurut Komisi III, drainase cukup memadai. Baik itu di tempat penjualan sayur, ikan, serta MCK-nya.

“Saya rasa kurangnya tidak ada,” tambah Ashady.

Mengenai permasalahan meja jualan, Ashady mengungkapkan, dalam Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) pasar itu telah sesuai.

“Ini sudah sesuai. Karena, dalam Permendag itu ada ketentuan pasar rakyat. Ini mejanya sudah melebihi. Meski begitu, kita akan melakukan rapat kerja kembali. Beberapa hari kedepan kita akan mengundang pihak terkait,” katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Zulkarnain, menjelaskan, di pasar ini dibangun bangunan lost 8 bangunan yang bisa menampung 414 pedagang. Selain itu 28 kios yang bisa menampung 114 pedagang.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Zulkarnain.

“Untuk bagian atap bangunan terbuat dari bahan rangka baja ringan. Saat ini juga sedang tahap pembangunan sumur bor,” katanya.

Soal sanitasi, Zulkarnain menyebut sudah diatur. Di lokasi juga disediakan air bersih dan tank untuk limbah.

“23 September siap. Kita usahakan ekstra, tambah jam serta jumlah pekerja untuk menyiapkan semua pengerjaan pasar ini,” tutupnya.

(dar)

 

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *