KM Lawit Kandas di Tambelan, Kepala Operasional Pelni Tak Dapat Kabar

Avatar
Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya. Foto: Iskandar Syah
Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya. Foto: Iskandar Syah

“Saya tak tau, karena tak diinfokan. Tapi setelah mendapat telepon dari wartawan, baru saya tau,” kata Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya.

Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya. Foto: Iskandar Syah
Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya. Foto: Iskandar Syah

Bintan, LintasKepri.com – KM Lawit milik PT Pelni kandas di Tanjung Sadap perairan Tambelan sekira pukul 04:00 WIB, Selasa (2/8). Peristiwa tersebut justru tak diketahui oleh pihak PT Pelni Cabang Tanjungpinang.

“Saya tak tau, karena tak diinfokan. Tapi setelah mendapat telepon dari wartawan, baru saya tau,” kata Kepala Operasional Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed di ruang kerjanya, Selasa.

Mendapat informasi tersebut, Ismed mengaku langsung menghubungi pihak Syahbandar Tambelan, Fattahurrahman untuk meminta kejelasan atas ketidaktahuannya sebagai Kepala Operasional Pelni Cabang Tanjungpinang terhadap kandasnya KM Lawit di perairan Tambelan, Kabupaten Bintan.

Terkait kandasnya kapal milik negara tersebut belum bisa dipastikan. Bahkan, Pelni Cabang Tanjungpinang sebagai operator kapal tidak mengetahui kejadian tersebut.

“Berdasarkan informasi dari Syahbandar, Lawit sudah mau jalan. Karena mungkin tak terlalu parah. Karena sudah bisa jalan, cuma tersangkut,” ucap Ismed.

Km Lawit itu sendiri, kata dia, tidak dempet di pelabuhan Tambelan. Karena kondisi laut di kecamatan tersebut merupakan perairan dangkal.

“Proses penurunan penumpang dilakukan Lawit dengan berlabuh di tengah laut. Saya juga tak tau berapa jumlah penumpang yang ada di kapal tersebut, dan pukul berapa kapal itu masuk dari Serasan ke Tambelan,” tuturnya.

Ismed memungkinkan bahwa kapal itu kandas sekira pukul 04:00 WIB seperti yang diinformasikan oleh warga setempat.

Kandasnya Km Lawit, artinya ada 3 kapal negara yang dikelola Pelni Tanjungpinang kandas di perairan Kepri dua diantaranya adalah Km Sabuk Nusantara 30 dan 39 yang saat ini sedang proses docking.

“Untuk Sabuk, saya tak bisa pastikan kapan beroperasi. Karena bukan kuasa saya, itu kuasa Tuhan,” tuturnya.

Kepala Operasional Pelni Cabang Tanjungpinang ini juga tidak mengurusi kontrak docking yang sedang dijalankan KM Sabuk Nusantara 30 dan 39 di Citra Shipyard Batam mengingat urusan docking merupakan wewenang natara departemen perhubungan pusat dengan perusahaan docking.

“Rencananya KM Sabuk Nusantara 30 dan 39 akan beroperasi pada awal Agustus 2016,” nilai Ismed.

Menurut informasi warga setempat, Hendri, KM Lawit kandas setelah berlabuh di tengah laut disaat menurunkan penumpang di Tambelan dari arah Kalbar.

Dihubungi terpisah, Iwan yang juga mengaku warga Tambelan mengatakan kapal tersebut memang sudah tidak kandas lagi.

“Telah ditarik dengan kapal minyak sekitar pukul 10.00 WIB tadi,” katanya. (Iskandar Syah)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *