Lingga, LintasKepri.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menjanjikan akan menawarkan potensi perikanan Lingga kepada para investor, Jum’at (28/10).
KKP meminta Pemerintah Kabupaten Lingga memberikan berbagai kemudahan kepada investor untuk berinvestasi. KKP juga mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemkab Lingga dalam hal pendirian Politeknik Lingga dan keberadaan mesin pengolahan pakan ikan.
“Permudahan perizinan, jangan ada preman. Jangan ada pungli. Pak bupatinya mendukung, DPRD mendukung. Insyallah para investor bakal melirik potensi perikanan yang ditawarkan,”kata Dirjen Perikanan Budaya, KKP RI, TB Haeru Rahayu dalam pertemuan dengan Bupati Lingga, M Nizar dan rombongan di Kantor KKP RI di Jakarta, Rabu (27/10) kemarin.
Dijelaskan, dalam pengembangan perikanan mengawinkan dua aspek, yakni menjaga ekologi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi. Menurutnya kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan.
Pemkab Lingga dalam program dibidang perikanan, juga harus mengacu pada program nasional. Ada tiga program terobosan KKP pada periode 2021-2024 yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan nasional yakni meliputi peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, dan pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
“Kami pesan boleh pemerintah daerah menggarap sungguh-sungguh potensi perikanan, tapi jangan lupakan aspek ekologi. Itu yang harus dijaga,” ujarnya.
Dia juga memaparkan ada sejumlah target dalam perikanan budidaya 2024, salah satunya produksi udang. Pihaknya telah menyiapkan strategi peningkatan produksi budidaya udang hingga mencapai 2 juta ton pada tahun 2024. Saat ini produksi per tahunnya belum mencapai 1 juta ton.
Sejumlah daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan budidaya udang bisa menggesa agar target secara nasional bisa tercapai.
“Dalam database kami memang data-data tentang budidaya udang dan lainnya di Lingga belum terlihat. Kami yakin ada, namun mungkin skalanya belum besar,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Lingga Muhammad Nizar mengatakan, dengan keterbatasan APBD Lingga, pihaknya harus pandai-pandai berkreasi untuk menjemput program atau anggaran ke pusat. Harapannya anggaran dari APBN melalui kementerian bisa mengucur ke Lingga.
“Makanya kami rajin jemput bola. Kali ini kami datang ke KKP. Alhamdulillah kami diterima Dirjen Perikanan Budidaya dan tim. Banyak pencerahan yang kami dapat,”kata Nizar.
Nizar juga memaparkan sejumlah potensi perikanan di Kabupaten Lingga dengan harapan agar mendapatkan perhatian yang lebih dari KKP. Sebab Kabupaten Lingga katanya telah membuat terobosan, diantaranya membeli mesin pengolahan pakan ikan yang dioperasikan BUMD Kabupaten Lingga.
Dalam operasional mesin ini, pihak BUMD Lingga terkendala dana operasional. Dalam dua tahun ini alokasi anggaran banyak yang dialihkan ke penanganan Covid 19.
“Kami berharap KKP bisa membantu agar mesin bagus yang dibeli ini tidak mangkrak,” pintanya
Terkait dana alokasi khusus (DAK), Nizar menyebutkan, Kabupaten Lingga tidak mendapatkan DAK untuk bidang perikanan dan kelautan. Pihaknya berharap ke depannya Lingga dapat alokasi anggaran. Nantinya, Pemkab Lingga akan lebih giat lagi berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepri, Bappenas dan Kementerian Keuangan dalam upaya mendapatkan DAK.
Dia turut mengharapkan adanya dukungan dari KKP RI dalam pengembangan Politeknik Lingga yang telah dibuka dengan tiga jurusan didalamnya. Harapannya ke depan, Politeknik Lingga menjadi tulangpunggung dalam penyediaan SDM bidang perikanan pertanian dan peternakan di Lingga.
Politeknik Lingga telah dibuka. Target kedepannya, mahasiswanya tidak hanya dari Lingga atau Kepulauan Riau, tapi juga menarik perhatian untuk orang luar.
(red)