Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Sejak diresmikan Januari 2024 lalu, pusat kuliner Anjung Cahaya Tanjungpinang terus mengalami penurunan minat dari pedagang.
Meski terletak di kawasan strategis tepi laut, puluhan kios yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 tersebut semakin sepi.
Berdasarkan informasi dari pedagang di lokasi, dari 52 unit kios yang tersedia, hanya 5 yang beroperasi hingga September 2024.
Direktur Utama BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama, Windrasto Dwi Guntoro, mengatakan pihaknya telah berupaya maksimal untuk menarik lebih banyak pedagang.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menurunkan harga sewa kios
“Dari semulanya harga sewa satu unit kios Rp700 ribu kini menjadi Rp300 ribu per bulan ,” ungkapnya Lintaskepri, Rabu (11/9/2024).
Selain penurunan harga, BUMD juga berencana melakukan renovasi terhadap kios-kios tersebut dengan mengubah tata letaknya.
Dimana, kios-kios yang awalnya menghadap ke dalam akan dibongkar dan diarahkan menghadap jalan raya, sehingga lebih terlihat oleh pengunjung.
“Kami akan bongkar tembok kios agar pengunjung bisa langsung melihat aktivitas jual beli di dalamnya,” jelasnya.
Selain itu, Guntoro juga meminta para pedagang turut aktif mempromosikan lokasi tersebut melalui media sosial untuk menarik perhatian masyarakat.
Sekaligus memastikan pusat kuliner Anjung Cahaya tetap ramai dan dikenal publik.
Ia juga berharap adanya kolaborasi dengan pemerintah setempat, mulai dari RT dan RW, untuk mendorong dan mencarikan solusi agar pusat kuliner yang telah lama dikenal ini tidak kehilangan daya tariknya.
“Seperti di Melayu Square, setelah direnovasi dan dipromosikan dengan baik, tempat itu sekarang kembali ramai,” tutup Guntoro. (Mfz)
Editor: Ism