Kerjasama dengan KPPPA, IWITA Gelar Literasi Digital 2018 di Natuna

Avatar

img-20180905-wa0035_1

Natuna, LintasKepri.com – Indonesia Women IT Awareness (IWITA) melaksanakan sosialisasi Literasi Digital 2018 di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bertempat di gedung serbaguna STAI Natuna, pada Rabu (05/09/2018) siang.

Founder IWITA.ID, Martha Simanjuntak, menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Natuna, untuk mewujudkan perempuan Indonesia tanggap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Sebagai daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T), Kabupaten Natuna menjadi salah satu sasaran utama dilaksanakannya Literasi Digital bagi kaum perempuan. Supaya perempuan-perempuan yang ada didaerah ujung utara NKRI tersebut, dapat mengembangkan dirinya melalui pemanfaatan teknologi.

img-20180905-wa0046_1

“Perempuan harus mengenal potensi dirinya dan berani tampil untuk saling menginspirasi,” kata Martha, saat ditemui seusai acara.

Kata Martha, tujuan dilakukannya Literasi Digital untuk kaum hawa tersebut, yaitu untuk mewujudkan perempuan Indonesia, khususnya di Natuna, yang tanggap Teknologi Informasi melalui advancement, learning, implementasi dan sosialisasi.

“Sehingga perempuan dapat berperan dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan membentuk generasi bangsa yang berakhlak mulia dan berprestasi,” ujarnya.

img-20180905-wa0045

Selain itu, lanjut Martha, kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari tersebut, juga untuk menciptakan kesadaran perempuan Indonesia akan manfaat TIK, untuk pengembangan produktifitas pribadi di bidang TI dan peningkatan ekonomi keluarga.

Dijelaskannya, selain mengadakan sosialisasi literasi digital, IWITA.ID juga bertugas untuk melakukan pendidikan, pelatihan, seminar, lokakarya, promosi dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan bidang perempuan dan teknologi informasi.

“Kita juga memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Natuna, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang berkaitan dengan regulasi bidang teknologi informasi,” imbuh Martha.

img-20180905-wa0047

Martha menambahkan, peserta dalam Literasi Digital ini, yaitu berasal dari para Pegawai dilingkungan Pemkab Natuna, para pelaku usaha, penggiat sosial, komunitas kepemudaan, ibu rumah tangga, komisioner P2TP2A, KPPAD dan Mahasiswa STAI Natuna.

“Nanti mereka bisa posting foto, video atau tulisan, untuk mempromosikan kreatifitas mereka atau daerah mereka, ke situs Serempak.id. Mereka juga bisa berniaga disitu. Misalnya ingin mempromosikan produk dagangnya dan lain sebagaianya. Namun harus produk lokal, ya, bukan dari luar negeri. Artinya ada pemanfaatan teknologi secara positif,” pungkas Martha.

Sementara itu, Kadis Sosial PPPA Natuna, Kartina Riauwita, mengatakan, bahwa Literasi digital menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat saat ini. Sebab, kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam menggunakan perangkat teknologi modern, niscaya akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia, terutama perempuan.

“Kalau dahulu orang memberikan istilah literasi sebagai melek huruf, namun terminologi tersebut kini lebih meluas dan berkembang seiring dengan tuntutan teknologi yang mengiringinya,” terang Kartina.

img-20180905-wa0044

“Dahulu orang disebut buta huruf bila belum sampai pada tahap membaca dan menulis. Tetapi kini istilah buta huruf milenial adalah kondisi gagap teknologi (gaptek, red) alias minus literasi digital. Ini lah tujuan kita adakan literasi digital, agar perempuan-perempuan di Natuna lebih cerdas dan melek teknologi,” katanya lagi.

Kartina menjelaskan, bahwa secara umum literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan serta memahami pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya dalam mendukung dunia pendidikan dan ekonomi.

“Hal tersebut menuntut peran masyarakat untuk lebih cerdas memilih serta memilah informasi yang baik dan tepat guna. Disinilah literasi digital penting untuk dipahami dan diperlukan pembelajaran yang strategis, untuk pengembangan pendidikan dan ekonomi bidang ini di era cyber,” kata Kartina, menjelaskan.

Kegiatan yang juga diisi dengan berbagai permainan mengenai TIK tersebut, menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga. Diantaranya adalah Asisten Deputi Kesetaraaan Gender Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Niken Kiswandari, Siber Kreasi Indriyatno Banyumurti dan Penggerak Komunitas Muda Natuna Muttaqien.

Laporan : Erwin Prasetio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *