“BMKG : Dilihat dari parameter cuaca, suhu, kelembapan dan kurangnya hujan di beberapa bagian Sumatera, potensi terjadinya kebakaran ada, untuk itu himbauan jangan membuka lahan dengan membakar hutan”
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memprediksi sejumlah titik panas (hot spot) mulai bermunculan di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Jawa condong terbawa angin menuju daerah bagian barat Indonesia.
Meskipun daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak ada titik api, namun dari pantauan Sensor Modis satelit tera dan aqua titik api (hot spot) terupdate jam 17.00 WIB untuk Provinsi Kepri 0 titik api, sementara diwilayah Sumatera terdapat 9 (Sembilan) dan Kalimantan (2) titik api.
“Angin dari tenggara sampai barat daya. Ya bisa jadi terbawa angin yang condong ke arah barat,” kata Kepala BMKG Tanjungpinang, Dira Utama saat dikonfirmasi, Rabu (10/8).
Titik panas tersebut juga berdampak terjadi kabut asap. Namun kata Dira, untuk wilayah Kepri tidak mempengaruhi penerbangan, jarak pandang terbang baik, hanya saja api harus segera dipadamkan mengingat etensitas curah hujan di wilayah Sumatera sangat minim.
“Di Tanjungpinang Jarak pandang bandara masih bagus dan tidak mengganggu penerbangan kerena belum ada dampaknya, dan titik api baru meningkat hari ini, api harus segera diapadamkan, karena curah hujan sangat minim di Sumatera,” ungkapnya.
Dari pantauan media ini, titik panas (kabut,red) mulai terlihat di wilayah Kota Tanjungpinang, sejumlah pulau, perbukitan dan jalan dalam jarak pandang terlihat kabut. Meskipun angin tidak melewati kepri, kata Dira lagi bisa jadi angin condong dari tenggara ke Barat Daya.
“Potensi terjadinya kebakaran ada, untuk itu dihimbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan,” tukasnya. (Aji Anugraha)