Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia melalui Museum Kebangkitan Nasional mengadakan Pameran Museum Keliling pada 21 hingga 26 Maret 2017 di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Pameran yang menampilkan koleksi museum meliputi informasi dan pengetahuan seputar peristiwa pergerakan perjuangan bangsa, digelar di Gedung Gonggong Taman Laman Boenda Tepi Laut Kota Tanjungpinang.
Pameran itu secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Tanjungpinang Syahrul, ditandai dengan pengguntingan pita.
Syahrul mengatakan pameran yang dilakukan Museum Kebangkitan Nasional ini merupakan pameran pertama kali dilaksanakan setelah hampir 3 tahun museum Kota Tanjungpinang vakum.
“Museum yang kita punya juga banyak menampung koleksi dan peristiwa sejarah. Karena ada kendala beberapa waktu lalu dan defisit, maka akan kita usulkan kembali ke Provinsi Kepri untuk membenahinya. Mudah-mudahan 2018 bisa dibuka kembali,” harapnya.
Menurut Syahrul, museum merupakan wadah dari pelestarian peninggalan sejarah budaya masa lalu. Selain itu, penting bagi masyarakat dalam memahami perkembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam arti luas.
“Tidak hanya melestarikan benda-benda warisan budaya secara fisik tetapi juga adat istiadat dan norma,” katanya.
Sebagai kota terpilih dalam pelaksanaan pameran ini, Museum Kebangkitan Nasional memiliki target 2500 pengunjung.
Karena itu Syahrul mengimbau kepada masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa untuk dapat memanfaatkan informasi dari pameran ini.
“Dibuka setiap hari, dan kita akan menjadwalkan sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan menyurati Sekolah SMA/SMK untuk mengujungi pameran ini. Dengan begitu, mereka akan memahami dan mendapatkan informasi tentang sejarah pergerakan Indonesia,” ungkapnya.
Kasi Pengkajian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Isnudi mengatakan pameran ini menampilkan informasi dan pengetahuan tentang sejarah pergerakan Indonesia yang merupakan pertanda dimulainya era baru bagi pemuda Indonesia.
Tujuan utama dari pameran ini adalah untuk membangkitkan semangat belajar generasi muda. Diharapkan mereka lebih mendalami sejarah pergerakan nasional dan bisa mewarisi nilai-nilai perjuangan tokoh Indonesia
“Target pameran yang digelar di Kota Tanjungpinang ini adalah 2500 pengunjung. Namun, bukan hanya jumlah kunjungan, melainkan generasi muda penerus bangsa dapat mewarisi nilai-nilai sejarah dari tokoh perjuagan untuk melangkah dimasa yang akan datang,” tegasnya.
Seusai membuka pameran, Syahrul didampingi Sekda Kota Tanjungpinang, Riono, Kepala Balai Pengkajian Nilai Budaya Kepri, Totok, Ketua LAM Provinsi Kepri, serta jajaran OPD Pemko Tanjungpinang meninjau pameran museum.
Dipandu oleh pengelola museum, Syahrul beserta rombongan berkeliling melihat gambaran peristiwa sejarah yang ditampilkan melalui gambar dan video.
(Iskandar)