Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kawasan wisata kota tua Tanjungpinang yang berada di Jalan Merdeka mengalami banjir rob disertai hujan dengan intensitas rendah yang terjadi pada pagi, Jumat (24/5/2024).
Peristiwa tersebut di posting salah satu akun facebook dengan nama Richard Clodius di grup publik InfoPinang dengan memperlihatkan kondisi kendaraan roda dua dan empat yang terendam akibat naiknya air laut ditambah dengan hujan.
Akademisi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang Shahril Budiman menyampaikan dengan terjadinya banjir tersebut, harusnya sebelum dilakukan revitalisasi oleh Pemerintah, lebih dahulu dimatangkan pada proses perencanaan drainase keluar masuknya air.
“Ini pentingnya dilakukan tahapan proses perencanaan, jadi tidak hanya revitalisasi fisik atau permukaan kawasan saja,” kata Sahril kepada wartawan.
Menurutnya dalam melakukan revitalisasi pada kawasan publik yang tidak kalah penting ialah aliran drainase dan jalur keluar distribusi air bawah tanah.
Lanjutnya menyarankan agar pemerintah cepat melakukan langkah mitigasi serta pencegahan agar tidak terjadi hal serupa, karena kawasan tersebut merupakan akses publik sekaligus menjadi pusat ekonomi masyarakat.
“Dalam perencanaan kota dan wilayah itu ada tiga yakni perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian, dalam artian tidak hanya pemerintah saja, tetapi kelompok masyarakat juga berperan untuk menjaga fasilitas publik,” jelasnya.
Meskipun revitalisasi kawasan dilakukan oleh Pemprov Kepri, tetapi kewenangan dalam memperbaiki fasilitas tetap tertuju kepada Pemko Tanjungpinang.
Kemudian agar tidak terjadi pembiaran yang berlarut, ia menganjurkan agar segera dilakukan pengecekan dengan melibatkan dinas terkait.
“Pemerintah Kota harus cepat beri kan solusi, dinas Perkim atau DLH dilibatkan dengan pemeriksaan berkala, agar titik genangan itu bisa di respon dengan cepat dan dilakukan pembersihan apabila terdapat sumbatan pada jalur keluar air itu,” pungkas Dosen mata kuliah perencanaan dan tata wilayah kota tersebut. (Mfz)
Editor: Ism