Kapolres: Pompong Antar Pulau Sebaiknya Bermanifest

Avatar
Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro.
Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro.

– Koordinasi Dengan Dishubkominfo Tanjungpinang

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro.
Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro telah berkoordinasi dengan Dishubkominfo Kota Tanjungpinang terkait tenggelamnya pompong di perairan Pulau Penyengat beberapa waktu lalu yang menewaskan 15 orang dan 2 selamat atas insiden tersebut.

Inti dari pertemuan itu yakni meminta kepada Dishubkominfo dan pihak terkait di Kota Tanjungpinang untuk mendata ulang seluruh pompong (kapal kayu bermesin) dan juga dibuat Manifest (daftar penumpang,red).

“Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Kota Tanjungpinamg untuk mendata ulang seluruh pompong penambang antar pulau dan dibuatkan Manifestnya agar tahu berapa jumlah penumpang yang berangkat,” kata AKBP Joko Bintoro kepada media ini usai menggelar rapat koordinasi dengan Pemko Tanjungpinang, Kamis (25/8).

Dia menilai hal seperti ini sebelumnya telah dilakukan. Hanya saja laporan yang dibuat oleh pengelola belum jelas.

“Biasanya kan hanya lampiran jumlah penumpang saja. Tapi tidak jelas berapa penumpang dewasa, anak-anak, pria atau wanita,” jelas Joko.

Dia mengatakan, selama ini memang ada laporan tentang berapa banyak penumpang melalui tiket saat keberangkatan penumpang antar pulau.

“Namun tidak secara rinci,” singkat Joko.

Jika dibuatkan Manifest, kata dia, maka dapat diketahui berapa jumlah penumpang.

“Seumpama penumpang itu ada 5 orang, ya jelas kelima orang itu si A atau si B, jelas namanya. Jadi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kita sudah mengetahui jumlah penumpang dan indentitasnya. Kalau yang kemarin laporannya kan tidak rinci. Untung saja ada keluarga korban, kalau tidak ada kan repot,” papar Kapolres.

Ketika ditanya terkait pembenahan pelantar-pelantar yang terkesan minim pengawasan, Joko menjelaskan, pihaknya belum mengarah ke pembenahan pelantar.

“Kita belum mengarah kesana, kita hanya memfokuskan keselamatan penumpang lebih dahulu supaya tidak terjadi hal-hal seperti kejadian kemarin,” tutupnya. (ali)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *