Lingga, LintasKepri.com – Pjs Kepala Desa Persiapan Kebun Nyiur, Jumaliawati, merasa terharu saat Gubernur Kepri Isdianto mengunjungi desa yang ia pimpin, Selasa (22/9).
Desa Persiapan Kebun Nyiur merupakan desa pemekaran dari desa induk Desa Batu Berdaun. Desa ini dimekarkan pada 21 Juli 2020 lalu.
Saat memberikan sambutan, Jumaliawati tampak menahan tangis harunya sambil berharap setelah Isdianto berkunjung, Desa Persiapan Kebun Nyiur dapat segera menjadi desa definitif.
“Kami lagi berusaha untuk menjadi desa definitif. Kami berharap pak gubernur bisa dengar keluhan kami,” ujarnya.
Jumaliawati juga curhat terkait kurangnya transportasi untuk anak setempat yang digunakaan saat pergi ke sekolah. Mengingat rata-rata orang tua tidak dapat mengantar anaknya pergi ke sekolah.
“Selama ini kami dapat bantuan bus sekolah. Cuma tidak dapat dipakai karena kondisi sudah tidak layak. Jadi tidak dapat mengangkut semua anak,” terangnya.
Selain itu, Jumaliawati juga menginginkan agar Pemprov Kepri dapat membangun jembatan dari Desa Persiapan Kebun Nyiur ke Desa Marok Tua. Ia berharap agar dapat segera direalisasikan.
Sementara itu, Gubernur Kepri Isdianto, merasa senang setelah berkunjung ke desa persiapan ini. Di kesempatan itu, Isdianto memberikan semangat kepada masyarakat setempat agar saling kerja sama untuk mewujudkan desa tersebut menjadi desa definitif.
“Kalau mau jadi desa definitif, masyarakat bantu ibu Pjs Kades dalam bekerja. Kalau saling bekerja sama, insya Allah akan cepat pisah dari desa induk secara resmi,” tutur Isdianto.
Dalam waktu dekat, Isdianto berencana akan merealisasikan pembangunan jembatan yang menyambungkan Kebun Nyiur ke Desa Marok Tua.
“Kita akan lihat dulu. Kalau keuangan kita mampu, akan kita bangun pada tahun 2021,” tutur Isdianto.
Kemudian Isdianto akan memprioritaskan nelayan. Karena, menurut dia sudah saatnya nelayan di Kepri sejahtera mengingat luas lautan di Kepri 60 persen dibandingkan daratan yang hanya 40 persen.
“Meski laut kita luas, nelayan kita tidak semuanya mampu mencari ikan karena keterbatasan fasilitas. Maka dari itu menjadi fokus saya ke depan untuk mensejahterakan nelayan,” tutur Isdianto.
(san)