Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kabag Humas Pemerintah Provinsi Kepri, ZulkifliĀ mengaku bingung mengelola anggaran publikasi. Selama 2 tahun belakangan yakni 2015 dan 2016, berutang kepada sejumlah media senilai Rp6,9 Milyar. Hal ini diungkapkannya kepada Lintas Kepri belum lama ini.
“Itu terjadi dikarenakan sebagian media asal main pasang, baik Banner maupun Galery. Terkadang saya bingung juga bang. Abang tau nggak berapa hutang ke media yang harus saya bayar kalau tak salah sekitar Rp6,9 M. Itu dikarenakan kawan-kawan abang main pasang saja yang penting perusahaannya ada plafon (Omset), Galery, Banner, akhirnya ya begini,” katanya.
Terkait dengan berapa anggaran dana publikasi yang dianggarkan tahun 2016 dan 2017, ia enggan memberitahu.
Selain itu, Zulkifli menyebut dirinya sering diancam oleh para oknum wartawan melalui ponselnya.
“Gara-gara ini saya sering diancam loh sama teman-teman abang. Tapi saya biarin aja. Kalau mereka mau melapor biar saja, gak ada bukti juga kok,” tuturnya.
Menanggapi hal diatas, Sopian Tanjung yang mengaku puluhan tahun berkecimpung di dunia Pers menilai semua itu ada dugaan permainan atau kongkalikong.
“Jika saya menilai di Humas Pemprov Kepri banyak kejanggalan dan permainan anggaran dana publikasi untuk media. Anggaran itu harus transparan, berapa anggaran pertahunnya,” kata dia.
Sofian Tanjung menyarankan kepada Humas Provinsi Kepri berhati-hati dalam mengelola dana pulikasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kedua kalinya semasa dijabat Misbardi beberapa tahun lalu.
“Saya hanya menyarankan kepada pihak Humas Kepri agar tidak terjadi seperti zaman Misbardi ketika menjabat sehingga berurusan sampai ke Kejaksaan,” tegasnya.
(Aliasar)