Tanjungpinang, LintasKepri.com – Januari 2018 pemerintahan Lis Darmansyah dan Syahrul akan berakhir sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang. Oleh karena itu dalam penyusunan plafon anggaran KUA-PPAS 2017, Lis-Syahrul berharap visi dan misinya akan tercapai sesuai target.
Dalam pidatonya saat Rapat Paripurna Pidato Penyampaian Nota Pengantar Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Tanjungpinang Tahun 2017, Jumat (4/11), Lis mengatakan, kebijakan umum APBD tahun 2017 menitikberatkan pada penguatan dan peningkatan kualitas pembangunan daerah di berbagai bidang dalam rangka pencapaian visi-misi Kota Tanjungpinang 2013-2018 menuju Tanjungpinang gemilang.
“Ini dituangkan dalam bentuk program prioritas daerah, yaitu optimalisasi sektor pendidikan dan kesehatan sebagai modal dasar pembangunan sumber daya manusia berdaya saing,” ucapnya.
Kemudian, akan adanya pemantapan pembangunan infrastruktur wilayah melalui pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian pembangunan pelayanan dasar.
Selanjutnya, APBD 2017 akan digunakan untuk menumbuhkan ekonomi regional yang berbasis komoditi lokal melalui pendekatan manajemen berasaskan kearifan daerah yang mendorong sektor ekonomi andalan, khususnya pedagangan dan pariwisata. Pengembangan produk unggulan serta dengan mengarusutamakan koperasi dan UMKM.
“Penguatan dukungan daya tampung lingkungan hidup, konversi alam dan penanganan persampahan secara terpadu serta pengurangan potensi ancaman bencana,” tuturnya.
Selain itu, penguatan kapasitas kelembagaan daerah sebagai optimalisasi tata kelola pemerintah yang good governance dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta pemberdayaan budaya lokal dan pengembangan destinasi wisata daerah. Untuk kebijakan prioritas, dilaksanakan dan dianggarkan antara lain pembangunan pusat kuliner yang akan dibangun di sekitar kawasan Melayu Square.
“Pelaksanaan pembangunan ini merupakan lanjutan beberapa rencana pembangunan strategis yang ditunda atau tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2016 dikarenakan keterbatasan anggaran,” kata Lis.
Peningkatan sarana dan prasarana Pulau Penyengat sebagai kawasan destinasi wisata religi terpadu dan sebagai world herritage (warisan dunia). Pembangunan serta rehabilitasi sarana dan prasarana olahraga dalam rangka menghadapi Kota Tanjungpinang sebagai tuan rumah pelaksanaan Porprov di tahun 2018.
“Dan yang terakhir pembangunan sarana prasarana Pemerintah Daerah sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat,” katanya. (Iskandar)