Natuna, LintasKepri.com – Dalam rangka menjaga keamanan di tengah-tengah masyarakat, Polres Natuna melaksanakan forum silaturahmi bersama Toga, Tomas, Toda, Todat dan Komunitas Remaja, di Aula Natuna Hotel, Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (19/03/2019) Pagi.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh, Komuna, Forum Kita Peduli Sesama (FKPS), Yamaha RX Series Natuna (YRSN), Persatuan Satpam Kabupaten Natuna (PSKN), Natuna Strike Comunity (NSC), Motor Jantan (Mojan), Comunitas Vespa Natuna (Consvenat), Gerakan Indonesia Anti Narkoba (GIAN), Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) dan sejumlah organisasi lainnya.
Dalam sambutannya Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto, SIK, melalui, Wakapolres Natuna Kompol Renan, mengatakan, kegiatan ini sebagai langkah dan upaya untuk menjalin sinergi dengan semua potensi masyarakat khususnya untuk mewujudkan situasi kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif.
” Bahwa salah satu tugas pokok dan peran Polri untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, karena itu kita harus membaur bersama masyarakat,” ujar Kompol Renan.
Ia menambahkan, dalam menciptakan rasa aman tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta seluruh kalangan masyarakat.
“Tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bukanlah hanya tugas Polri dan TNI tetapi juga membutuhkan peran serta dari masyarakat. Saya mengapresisasi kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menjaga keamanan di Natuna ini,” ucapnya.
Wakapolres mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan. Menurutnya, Peran masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan situasi lingkungan yang aman dan kondusif.
Ia menghimbau, agar pengguna medsos bisa memilih berita yang ingin diposting di medsos. Jangan terpengaruh dan terpropokasi oleh berita-berita yang tidak benar yang sifatnya mengadu domba antar suku, agama, ras (SARA) yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa kita.
“Kami mohon kepada warga masyarakat agar berhati-hati, waspada dan tidak mudah terpancing oleh hasutan, issue, ujaran yang menyesatkan dan sara dari orang/kelompok yang tidak bertanggung jawab warga masyarakat agar memiliki daya cegah, tangkal, tolak paham radikalisme.” jelasnya.
Laporan : Erwin Prasetio