Natuna, Lintaskepri.com – Adanya komentar Drs. Syamsurizon, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Natuna diberbagai media yang mengatakan, akan merumahkan atau “mengandangkan” Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Guru Tidak Tetap (GTT), serta akan meniadakan tunjangan kesejahteraan rakyat (Kesra) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai bulan Oktober mendatang, dinilai akan membawa dampak besar bagi Bupati Ilyas Sabli, dimana ilyas Sabli merupakan bakal calon Incumbent pilkada yang akan merebutkan kursi Bupati Natuna Pada Desember mendatang.
Terkait hal di atas, Ilyas Sabli, Bupati Natuna, mengatakan, bahwa ucapan sekda tanpa koordinasi, ”Ucapan Sekda itu tidak benar, itu tanpa sepengetahuan saya,” kata Ilyas marah saat dikonfirmasi pewarta belum lama ini.
“Lebih baik proyek fisik yang saya pending dulu, dari pada merumahkan PTT dan GTT serta meniadakan tunjangan kesra pegawai di Kabupaten Natuna, Ini menyangkut kehidupan masyarakat banyak,” tegas Ilyas.
Meskipun berita tersebut sudah dibantah keras oleh Ilyas kepada seluruh media di Natuna, namun hal tersebut sepertinya tidak bisa habis begitu saja, keresahan GTT dan PTT serta PNS di lingkungan Pemda Natuna masih saja terdengar.
Sebab menurut kalangan PNS yang berkomentar adalah Drs. Syamsurizon, seorang Sekda dan bukan orang sembarangan, ”Ucapan sekda itu, tanpa sepengetahuan Bupati atau tidak, kami tidak tahu,” ucap salah seorang PNS dilingkungan Pemda Natuna yang wanti-wanti meminta namanya tidak ditulis kepada media ini, Sabtu (08/08).
Selain itu, sumber tersebut kepada Media ini juga mengancam, tidak akan memilih kembali ilyas Sabli sebagai Bupati Natuna mendatang, apabila komentar sekda tersebut terjadi . “JIka apa yang telah di ucapkan pak Sekda itu benar-benar terjadi, terus terang saja kami katakan, jangan haraplah kami seluruh PNS akan memilih pak Ilyas,” ucap sumber tersebut.(Herman)
Negara dalam kerisis mari kita berbenah diri