Tanjungpinang, LintasKepri.com – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (HIMA PBI) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang, menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang bertujuan melatih integritas dalam berorganisasi.
Beralamat di Jalan Politeknik Kampus UMRAH Senggarang, Kepulauan Riau, acara itu berlangsung selama 2 (dua) hari dimulai 7 sampai dengan 8 September 2019.
Menurut Ketua HIMA, Mahaka Pratama Putra, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas peran mahasiswa/i dalam membangun kreatifitas serta keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi.
“Kegiatan ini adalah kegiatan rutin HIMA PBI, namun pada tahun ini kami lebih spesifik memperhatikan kreatifitas dan keaktifan mahasiswa,” ujarnya, Sabtu (7/9).
Mahaka berharap, kegiatan tersebut bisa diikuti dengan baik oleh anggota HIMA. Menurutnya kegiatan ini menjadi dasar untuk menjalankan roda organisasi di HIMA PBI.
Pada pembukaan Sabtu 7 September 2019 pagi tadi, 24 peserta mengikuti acara itu, terbagi 18 mahasiswi dan 6 mahasiswa yang dihadiri oleh tamu undangan dosen FKIP, dan juga narasumber dari berbagai elemen.
Dodi Riyanto yang memiliki dasar sebagai salah satu elemen pendidik yang ada di Kota Tanjungpinang, dipercaya menjadi pembicara pertama.
Moderator juga mengatakan bahwasanya Dodi adalah salah satu Akademisi. Bahkan ia juga salah satu pendiri komunitas terkemuka yang bergerak di bidang pendidikan mengajar anak kurang mampu yaitu Komunitas Bakti Bangsa (KBB).
Ketika menjadi narasumber, Dodi menyampaikan beberapa pesan kepada para anggota LDK sebagai bekal turun ke ranah pendidikan langsung.
Dodi berharap mahasiswa turut aktif mengawal jalannya pendidikan di Kota Tanjungpinang agar dapat berjalan dengan baik.
Dengan tema kepemimpinan, Dodi mengatakan bahwasanya sebagai seorang pendidik, bukan hanya bisa mengajar.
“Tapi juga harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik,” ungkapnya.
Ada beberapa tips yang disampaikan oleh Dodi agar menjadi seorang pemimpin yang baik.
Pertama yaitu tujuan. Kata Dodi, seorang pemimpin harus memiliki dan merancang dengan baik tujuan yang ingin dicapai.
“Baru dia bisa membimbing serta mengarahkan anggotanya,” tuturnya.
Kedua, seorang pemimpin harus memiliki keterampilan. Jika seorang pemimpin tidak memiliki keterampilan, sambung Dodi, akan sulit untuk menunjukan sesuatu yang bisa diterima dan diikuti oleh anggotanya.
Terakhir adalah waktu. Menurut Dodi, seorang pemimpin harus dapat mengolah waktu dengan baik.
“Karna waktu salah satu elemen yang sangat berharga dalam menjadi seorang pemimpin,” katanya.
Kurang lebih satu setengah jam memaparkan materi tentang kepemimpinan, peserta terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan tersebut. Bahkan terjadi beberapa kali dialog antara Dodi dengan mahasiswa secara langsung.
Dodi juga sempat membagikan beberapa voucher untuk peserta yang sudah berani memberikan pertanyaan dan juga menanggapi. Hal ini menurut Dodi sebuah apresiasi bagi peserta.
“Kita apresiasi bagi yang sudah berani bersuara, dan juga menyimak dengan baik. Karna seorang pemimpin membutuhkan jiwa keberanian yang tinggi dalam mencapai suatu tujuan lewat sebuah keterampilan dan juga mengolah waktu dengan baik. Semua diawali dengan keberanian,” tutupnya.
(dar)