Lintaskepri.com, Batam – Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa hilal untuk menentukan 1 Ramadan tidak terlihat pada petang ini di seluruh wilayah Indonesia.
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya mengatakan berdasarkan kriteria MABIMS (3-6,4), ketinggian hilal di Indonesia sore ini masih di bawah 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat.
“Oleh karena itu, 1 Ramadan 1445 Hijriah secara hisab jatuh pada hari Selasa Pon, tanggal 12 Maret 2024,” ujar Cecep.
Sejak tahun 2022, Kemenag menggunakan kriteria baru MABIMS untuk menentukan awal bulan Hijriah.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi, Prof Thomas Djamaludin, mengatakan kriteria ini menetapkan bahwa hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat agar bisa diamati.
“Perubahan kriteria ini berpotensi menyebabkan perbedaan dalam penentuan awal puasa di Indonesia,” katanya.
Meskipun demikian, Idul Fitri 1445 Hijriah diprediksi akan jatuh pada tanggal yang sama, yaitu 10 April 2024.
Kemenag dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mengupayakan adanya persamaan dalam penentuan awal bulan Hijriah.
“Perbedaan yang ada saat ini harus dihormati, namun upaya untuk mencari titik temu harus terus dilakukan untuk menentukan 1 Ramadan,” tuturnya.(*/Brm)
Editor: Brm