Harga Cabai dan Ayam Potong di Tanjungpinang Melambung Tinggi

Muhammad Faiz
Harga Cabai dan Ayam Potong di Tanjungpinang Melambung Tinggi
Salah satu pedagang du Pasar Encik Puan Ramah Tanjungpinang. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kabar kurang sedap bagi ibu rumah tangga di Tanjungpinang. Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Encik Puan Perak mengalami kenaikan, seperti cabai merah, cabai rawit, cabai domba, dan daging ayam potong.

Menurut sejumlah pedagang kenaikan harga sudah terjadi beberapa minggu belakangan dan masih akan kembali terjadi.

Rosidah, seorang pedagang cabai, mengungkapkan harga cabai merah sama cabai rawit saat ini mencapai Rp70 ribu per kilogram.

Sementara sebelumnya hanya Rp52 ribu. Sedangkan cabai nano atau cabai domba per kilogram Rp88 ribu.

“Penyebab pastinya saya kurang tahu, yang jelas kalau ada kenaikan ya kita naikkan, kalau turun ya turun,” ungkap ,” ungkap Rosidah, Selasa (23/7/2024).

Berbeda dari harga cabai yang mengalami kenaikan, justru harga bawang dan kentang mengalami penurunan.

Seperti contoh bawang merah jawa yang mengalami penurunan yang semula Rp44 ribu per kilogram kini menjadi Rp40 ribu. Kemudian ada kentang medan yang semula harganya Rp24 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp22 ribu.

Ayam Potong Naik Empat Kali Sejak Mei

Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam potong. Saat ini, harga ayam potong mencapai Rp40 ribu per kilogram, naik dari Rp 36 ribu per kilogram.

Kendri, pedagang ayam potong, menjelaskan kenaikan ini sudah terjadi empat kali sejak Mei 2024.

“Dua minggu sekali naik, sedikit-sedikit, seribu-seribu naik,” kata Kendri.

Menurutnya, kenaikan harga disebabkan oleh peternak yang membatasi jumlah ayam yang dijual kepada pedagang.

Yang mulanya pedagang biasanya mengambil sebanyak dua ratus ekor ke peternak, akibat pembatasan kini pedagang hanya bisa memperoleh seratus ekor ayam saja.

“Ayam sudah mulai menipis di kandang, jadi kami dibatasi, harus diternak lagi,” sebutnya.

Ia menambahkan bahwa peternak saat ini sedang fokus pada proses peternakan ayam, sehingga pasokan ayam ke pasar berkurang.

“Ayam yang mau dipanen itu belum cukup umur, jadi tidak untuk dijual dulu,” tambahnya.

Kenaikan harga ayam ini membuat para pembeli mengeluh. Kendri pun meminta pengertian dari para pelanggannya.

“Dikomplain pasti, biasanya ibu ibu, cuman kita coba sampaikan bahwa memang saat ini di kandang stoknya memang menipis, jadi minta di maklumi,” imbuh Kendri sambil memotong ayam. (Mfz)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *