Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Gregoria Mariska Tunjung berhasil menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024. Prestasi ini mengakhiri puasa medali tunggal putri Indonesia di Olimpiade selama 16 tahun.
Namun, di balik kebahagiaan meraih medali, Gregoria justru mengungkapkan kesedihan mendalam.
Medali perunggu yang diraih Gregoria didapat secara tidak langsung setelah lawannya di semifinal, Carolina Marin, terpaksa mundur karena cedera lutut.
“Aku bingung, salah banget kalau gembira dengan penderitaan orang lain,” ungkap Gregoria dengan nada sedih.
Dengan perolehan medali perunggu ini, Gregoria melanjutkan tradisi medali tunggal putri Indonesia di Olimpiade.
Sebelumnya, Susy Susanti telah meraih emas dan perunggu, sementara Mia Audina meraih perak, dan Maria Kristin juga meraih perunggu.
Kegembiraan meraih medali perunggu sedikit terusik dengan cedera yang dialami Carolina Marin. Gregoria mengaku sangat sedih melihat Marin harus mengakhiri perjuangannya di Olimpiade karena cedera.
“Aku bersyukur dengan medali, tapi bukan happy ya,” tegasnya.
Cedera yang dialami Marin membuat atlet Spanyol tersebut harus meninggalkan lapangan pertandingan dengan air mata. Banyak pihak, termasuk atlet dan pesohor Spanyol, mengungkapkan kesedihan atas kejadian ini.
Netizen Indonesia pun turut memberikan dukungan kepada Gregoria dan menyampaikan rasa simpati kepada Carolina Marin. Mereka mengapresiasi perjuangan Gregoria namun juga berharap Marin dapat segera pulih.(*/Ink)
Editor: Brm