Tanjungpinang, LintasKepri.com – Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Kepri mendesak Wali Kota Tanjungpinang Rahma untuk berani berbicara ke publik perihal dugaan foto skandal dengan seorang pria bukan suaminya.
Ketua FPPI Kepri, Anis Anorita, menuturkan, sejak foto tersebut tersebar, sampai saat ini Rahma belum mau berbicara ke publik sehingga banyak masyarakat yang bertanya-tanya akan keaslian foto itu.
“Kemarin suaminya klarifikasi, yang bersuara. Kenapa tidak Bu Rahma sendiri. Harus berani bertanggung jawab. Ngomong pada masyarakat, biar kita tahu fakta sebenarnya,” ujar Anis dihubungi Lintaskepri, Rabu (18/8).
Jika memang di foto tersebut bukan Rahma, Anis meminta agar politisi Partai Nasdem itu untuk segera gerak cepat dengan cara melaporkan ke pihak yang berwenang.
“Kalau saya jadi dia (Rahma) ya saya bakal usut tuntas. Kalau foto ini tidak benar, pasti media tak berani lah untuk memberitakan. Media kan profesional. Kalau memang bukan fotonya, ya Bu Rahma buktikan,” tegas Anis.
Sebagai aktivis perempuan, Anis mengaku kecewa dengan Rahma yang seolah acuh dengan kasus itu. Apalagi, di tengah masyarakat banyak yang membicarakan persoalan foto tersebut.
“Semua perempuan sangat kecewa. Kita bincang-bincang juga kenapa wali kota kita begitu (diduga selingkuh). Dia tidak menanggapi dengan cepat,” tutur Anis.
Kepada awak media ini, Anis mengaku sempat mencari film berjudul Janji Di Atas Pelantar untuk mencari kebenaran adegan di atas ranjang sesuai foto yang tersebar. Namun, sampai saat ini adegan seperti itu belum dijumpai dalam film tersebut.
“Saya tidak pernah nonton film itu. Saya sudah mencari tapi tidak ketemu. Saya mau lihat. Kalau tak ada adegan itu, patut dipertanyakan,” tegas Anis.
Di sisi lain, Anis juga menilai bahwasanya Rahma tidak respek (rasa hormat) terhadap organisasi perempuan. Padahal, saat ini perempuan setara dengan laki-laki, dan Rahma terbukti menjadi kepala daerah.
“Ini kesalahan besar terhadap Rahma. Seharusnya beliau berbaik-baik dengan organisasi perempuan, merangkul, menjadikan perempuan yang cerdas dan mandiri,” ungkapnya.
FPPI akan mengambil langkah tegas jika kasus ini mengarah ke titik terang kebenaran soal dugaan foto skandal tersebut.
Terakhir, Anis menegaskan, wali kota Rahma seharusnya sudah matang mental dan siap tempur jika ada masalah. Jika hanya berdiam saja akan jadi cercaan bagi masyarakat terhadap Rahma di daerah yang dipimpin.
“Kalau jadi wali kota kan harus siap tempur. Kalau ada persoalan dengan suaminya ya dia harus jadi perempuan tangguh. Dia jadi cercaan di masyarakat. Kami masih menunggu respon wali kota,” pungkas Anis.
– Wali Kota Rahma Bungkam Ditanya Soal Dugaan Foto Skandal
Sebelumnya, Wali Kota Tanjungpinang Rahma enggan berkomentar ditanya soal sejumlah foto yang diduga mirip dirinya bersama seorang pria bukan suaminya.
Dari foto yang beredar diduga mirip tersebut, kepala daerah itu terlihat merangkul seorang pria, ada pula di salah satu tempat wisata di Indonesia dan di dalam kamar.
Benarkah? Untuk membuktikannya, LintasKepri dan sejumlah wartawan lainnya mencoba mengonfirmasi langsung ke Rahma.
Namun, saat ditanya Rahma bungkam. Ia terlihat terburu-buru didampingi ajudan menuju ke luar hotel setempat usai menghadiri acara, Sabtu (31/7) kemarin.
Hingga saat ini LintasKepri masih terus berusaha menelusuri dugaan skandal diduga kepala daerah tersebut.
– Kuasa Hukum Pemkot Tanjungpinang Angkat Bicara
Terkait pemberitaan mengenai Wali Kota Tanjungpinang, diluar urusan kebijakan pemerintahan ataupun program kerja yang dijalankan pemerintah, kuasa hukum Pemkot Tanjungpinang Agung Wira Dharma angkat bicara.
Agung yang juga suami Wali Kota Tanjungpinang Rahma menyampaikan klarifikasi atas berita yang menyangkut hal personal.
“Wali kota bukan menghindar atau tidak menanggapi wawancara yang bersifat diluar urusan pemerintahan. Tapi saya yang meminta untuk tidak bereaksi agar pemberitaan tidak semakin berkembang. Karena saya yang akan mengklarifikasi berita-berita tersebut bersama ibu wali kota,” jelasnya di kediaman rumah dinas wali kota, Minggu (1/8) pagi, dilansir dari tanjungpinangkota.go.id.
Agung mengatakan, fakta yang terjadi sebenarnya tidak seperti yang digambarkan.
“Kami seluruh keluarga tahu persis apa yang terjadi terkait foto yang meluas tersebut dan tidak seperti yang disangkakan. Itu foto lama sebelum ibu dilantik sebagai wakil wali kota. Fotonya tidak berdua, dan saya sendiri pernah menghadiri syuting film tersebut bersama rekan lainnya,” tegasnya.
Agung juga meminta agar masyarakat tidak termakan isu yang menyudutkan keluarganya tersebut karena dijelaskannya bahwa itu tidak benar.
“Foto yang beredar tidak sesuai fakta aslinya. Itu sudah diedit seolah-olah berdua padahal kenyataanya ada banyak orang di sana. Saya juga tahu aktivitas istri saya berada di situ bersama kru lainnya saat syuting film Janji di Atas Pelantar, 3 tahun lalu. Dan kami punya saksi yang hadir di sana,” jelasnya.
Agung mengajak masyarakat agar bijak dalam merespon hal yang belum tentu kebenarannya.
“Fitnah bisa saja terjadi. Jadi hendaklah kita selalu berfikir positif terlebih dahulu dalam menanggapi sesuatu,” katanya.
(dar)