Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Fenomena hujan es yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa daerah sempat menghebohkan masyarakat Indonesia.
Bongkahan es sebesar jari orang dewasa dilaporkan jatuh dengan deras, khususnya di wilayah Jawa Timur, yang menyebabkan status darurat cuaca ekstrem diberlakukan karena disertai angin kencang.
Beruntung, hujan es tersebut hanya berlangsung sekitar 15-20 menit dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memprediksi fenomena serupa tidak akan terjadi di Kota Tanjungpinang.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robi menjelaskan bahwa fenomena hujan es ini pernah terjadi di Kota Batam tahun lalu, dan bisa saja Tanjungpinang juga akan mengalaminya, namun masih perlu analisis cuaca yang akurat.
“Bisa saja terjadi, karena kan hujan es itu terjadi pasti ada faktor dan kriteria tertentu,” ujarnya.
Menurutnya, penyebab turunnya hujan dalam bentuk es terjadi karena pelepasan endapan partikel atmosfir yang lepas secara tidak maksimal, sehingga menjadi gumpalan air yang berbentuk es.
Robi menambahkan untuk saat ini terkait laporan dan data sistem yang mengarah pada fenomena hujan es belum dijumpai oleh pihaknya.
Namun, ia memastikan terus memberikan informasi terkait cuaca yang ada di wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
“Segala bentuk informasi terkait cuaca kami selalu menginformasikan melalui sosial media dan saluran radio, pastikan untuk selalu mengupdate data cuaca setiap harinya” imbaunya. (Mfz)
Editor: Ism