Bintan, LintasKepri.com – Ratusan pekerja PT MCC di Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menggelar aksi unjuk rasa karena menolak dikarantina terkait dugaan Covid-19.
Salah satu pekerja PT MCC, Amiruddin, dihubungi media ini, Sabtu (14/3), menilai seharusnya yang dikarantina adalah para pekerja dari Tiongkok.
“Karena virus Corona itu dari Cina (Tiongkok). Bukan kami orang pribumi yang dikarantina. Kami orang asli pribumi dan tinggal disini menolak dikarantina yang dilakukan oleh PT MCC atas perintah dari PT BAI sebagai pengawas, atas dugaan beredarnya virus Corona disini,” tegasnya.
Amiruddin menyebut, karantina yang dilakukan oleh pihak perusahaan selama satu bulan hingga kondisi dan situasi kondusif.
“Kami pekerja dilarang keluar dari area perusahaan. Sebulan disini dan tinggal di mess yang berada di lokasi kerja. Jika ingin berjumpa keluarga hanya boleh di pos satpam. Kami tidak dibenarkan sama sekali pulang ke rumah,” ucapnya kesal.
Para pekerja belum mengetahui pasti apakah benar Covid-19 berjangkit kepada salah satu pekerja.
“Kami pekerja belum mandapatkan informasi yang pasti. Hanya saja tiba-tiba pihak perusahaan mengkarantina kami semua,” terangnya.
Selain itu, lanjut Amiruddin, kalau ada pekerja yang tidak mau dikarantina dan memilih pulang ke rumah, maka yang bersangkutan akan dirumahkan oleh pihak perusahaan selama sebulan.
“Pekerjaan akan dirumahkan bila tak mau dikarantina dan memilih pulang. Sama saja ini dengan di PHK,” tegasnya lagi.
Amiruddin juga menyebut hingga saat ini belum ada perwakilan perusahaan yang menemui pekerja terkait Covid-19.
“Kami masih melakukan aksi demo di lokasi kerja,” tuturnya.
Para pekerja berharap pihak pemerintah dalam hal ini Disnaker Kabupaten Bintan dan pihak berwajib bisa menyelesaikan dan mencari solusi atas permasalahan ini.
Berdasarkan informasi dilapangan, jumlah pekerja PT MCC hampir mencapai 200 orang. Hingga berita ini dilansir, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan.
(cho)