Tanjungpinang, LintasKepri.com – Puluhan warga mendatangi kantor Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang, usai menggelar orasi damai di halaman Kanwil BPN Kepri dan Kantor Walikota Tanjungpinang, Senin (07/08) sekitar pukul 20.00 WIB
Kedatangan sejumlah warga yang dipimpin langsung oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Indra Jaya, dikarena dua orang temanya diperiksa oleh pihak kepolisian, karena telah dilaporkan oleh seorang penjaga lahan PT CDA, bernama Ganti, tentang pemukulan dirinya oleh Ahmad Mage selaku ketua masjid yang dibangun dilokasi tanah terindikasi terlantar di Kilometer (Km) 15, Kelurahan Air Raja Kecamatan Tannjungpinang Timur, kota Tanjungpinang.
“Kedatangan kami kesini, ada dua orang teman kami yang sedang diperiksa didalam, karena dilaporkan oleh penjaga lahan yang bernama Ganti,” kata Indra Jaya kepada LintasKepri.com diteras kantor Satreskrim Polres Tanjungpinang.
Dijelaskan Indra Jaya, terkait dengan diperiksanya 2 orang temanya tersebut, usai menggelar orasi damai, di Kantor Kanwil BPN Kepri dan melanjutkan aksi tuntutan serupa di kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang. Disini terungkap, ternyata lahan PT CDA tersebut telah mengantongi ijin prinsip untuk ijin mendirikan bangunan (IMB).
“Setelah menggelar aksi dan mendapat penjelasan dari Pemko Tanjungpinang, kami kembali ke tempat dimana kami berkumpul sehari sebelum menggelar aksi. Beberapa warga sempat turun ke lokasi PT CDA, setibanya kami dilokasi, kami disambut oleh kata-kata kotor oleh 3 orang penjaga lahan tersebut, mendengar kata-kata yang seharusnya tidak dilontarkan mereka, stuasi semakin memanas, sempat terjadi kesalah pahaman antara warga dan seorang penjaga lahan PT CDA tersebut. Tarik menarik sempat terjadi dilokasi, jika petugas dari pihak kepolisian Polres Tanjungpinang tidak dilokasi, kita tidak tau juga apa yang terjadi,” terang Indra Jaya.
Ditambahkan Indra Jaya, penjaga lahan melapor dengan alasan karena dikeroyok warga, “Padahal bersenggolan saja tidak, kan banyak petugas dilokasi tanyakan saja kepetugas yang ada, ada tidak kami keroyok atau kami pukul, kalau dipukul pasti ada bekasnya, Ini tidak, saya yankin mungkin ini permainan mereka, untuk mencari gara-gara,” tambah Indra.
Indra menghimbau kepada seluruh warga Km 15 yang menempati lahan terindikasi terlantar, untuk tidak terpancing. “Karena ini ada unsur politiknya, maka dari itu, sekali lagi, saya minta kepada saudara semuanya, kita tidak boleh anarkis dan terpancing emosi,” seru Indra.(aliasar)