Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni, menyoroti penjualan sembako murah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Disperdagin setempat yang sukses mendatangkan orang banyak ditengah pandemi COVID-19, Senin (4/5).
“Kita sangat menyayangkan sekali penjualan sembako murah (subsidi) dari Pemkot Tanjungpinang melalui Disperdagin yang menimbulkan kerumunan orang di tengah pandemi COVID-19,” ucapnya.
Program yang baik, nilai Weni, kalau tidak dilaksanakan secara matang akan memiliki dampak negatif bagi penyelenggaranya.
“Hal ini dapat dilihat dari penjualan sembako bersubsidi oleh Pemkot Tanjungpinang tadi,” ungkapnya.
Weni menyebut, Pemkot Tanjungpinang tidak melakukan antisipasi dan metode yang baik dalam penjualan paket sembako bersubsidi tersebut. Sehingga, mengakibatkan kerumunan orang dan terjadi antrean panjang.
“Kerumunan orang yang mengakibatkan antrean panjang itu mengabaikan protap standar pencegahan COVID-19. Hal ini tentunya sangat rawan dan membahayakan masyarakat itu sendiri,” tegasnya.
Weni mengungkapkan, program yang dilaksanakan itu baik. Hanya saja belum dikemas dengan matang sehingga dapat berdampak negatif bagi masyarakat disaat wabah COVID-19.
“Penjualan sembako murah ini seharusnya dikoordinasikan dengan perangkat RT/RW, TNI-Polri, serta Tim Gugus COVID-19 Kota Tanjungpinang karena telah terjadi kerumunan orang yang cukup besar,” terangnya.
Kata Weni, apa artinya program yang baik dan membantu masyarakat justru akan berdampak negatif.
“Ditakutkan terjadi kenaikan kasus COVID-19 di Tanjungpinang. Ini yang tidak kita inginkan,” katanya.
Selain itu, Weni juga mendapatkan informasi telah terjadi kerumunan warga di Kantor Lurah Pinang Kencana saat penjualan sembako bersubsidi.
“Kelurahan Pinang Kencana juga terjadi kerumunan warga, dan sudah mengabaikan physical distancing,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma, mengatakan penjualan sembako murah ini dilakukan setiap tahun untuk masyarakat Tanjungpinang menengah kebawah.
“Semoga sembako murah ini bermanfaat untuk masyarakat menengah kebawah meskipun saya tidak tahu apakah yang hadir disini seluruhnya masyarakat menengah kebawah,” tuturnya.
Sebenarnya, sambung Rahma, masyarakat tidak dibenarkan berkumpul seperti di Disperdagin.
“Siapa yang bisa memastikan semua yang hadir disini adalah orang yang tidak terkontaminasi virus corona,” ucapnya.
Kata Rahma jumlah sembako yang dijual sebanyak 12.600 paket dengan harga Rp60.000. Pemerintah mengsubsidi senilai Rp63.000 dari harga sebenarnya Rp123.000.
“Pembelian sembako murah terakhir ini bisa di Disperdagin dan di Kantor Lurah masing-masing yang ada di Tanjungpinang,” ungkapnya.
(cho)