Tanjungpinang, LintasKepri.com – Keberadaan Program Kampung Iklim (Proklim) di suatu wilayah memberikan tiga manfaat yang dapat dirasakan.
“Ada 3 manfaat Proklim,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Hendri, Kamis (26/11), saat menyampaikan materi di Aula Kantor Kelurahan Tanjungpinang Kota.
Manfaat pertama, untuk lingkungan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 26 persen pada tahun 2020.
Manfaat kedua, bagi masyarakat dapat meningkatkan ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim dan dampaknya.
Manfaat ketiga, bagi pemerintah tersedianya data adaptasi dan mitigasi iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal, sehingga menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan, strategi, dan program dalam mengendalikan perubahan iklim.
“Proklim awalnya hanya sebuah teori yang akhirnya menjadi nyata dan telah berkembang di berbagai daerah atas perubahan iklim yang terjadi,” kata Hendri.
Dia menyebut, perkembangan Proklim di Tanjungpinang berawal pada tahun 2017 yang masih dalam tahap pengenalan.
“Pada tahun 2017 masih pengenalan. Sekarang, jumlah Proklim yang sedang berjalan di Tanjungpinang ada 8 di tahun ini,” tutur Hendri.
Dia menjelaskan, Proklim merupakan program nasional yang memberikan penghargaan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi.
Sehingga, dapat mendukung target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
“Proklim ini merupakan program yang sangat bagus yang diberikan kementerian kepada masyarakat yang melakukan aksi dalam penanganan perubahan iklim,” tambah Ketua Proklim RW 3 Kelurahan Kampung Bugis, Yusmanto.
Kata dia, banyak manfaat Proklim. Diantaranya dalam pengolahan sampah, kampung lebih bersih dan ramah lingkungan.
Sebelum adanya Proklim, aksi dari masyarakat tentang lingkungan sudah dibuat. Hanya saja tidak terstruktur.
“Masyarakat sudah melakukan aksi terhadap lingkungan sebelum adanya Proklim ini. Hanya saja tidak secara terstruktur atau terdata,” ungkap Yusmanto.
Lokasi Proklim yang berada di Kampung Asri Sei Ladi RW 3 Kelurahan Kampung Bugis, adalah binaan DLH Kota Tanjungpinang.
Terdapat 5 unggulan di Proklim Kampung Asri. Yakni, eko mangrove, pertanian, peternakan, PPS3R dan bank sampah.
“Selama berdiri kurang lebih 1 tahun lebih, sudah ada nilai ekonomis yang dihasilkan dari Proklim ini. Dapat dirasakan seluruh anggota dan masyarakat sekitar,” tutupnya.
Menurut Ketua Proklim RW VI Kelurahan Bukit Cermin, Jojok Sutrisno, Proklim sangat bermanfaat untuk lingkungan.
Kata dia dapat menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman serta ada nilai ekonomis untuk masyarakat.
Jojok menilai, tak sulit menyadarkan masyarakat akan pentingnya Proklim di wilayah tempat tinggal.
“Gampang sebenarnya. Seminggu sekali pasti ada pertemuan antara RT/RW bersama masyarakat dan disitulah Ketua RT/RW menjelaskan tentang pentingnya Proklim. Maunya masyarakat seperti apa tinggal kita wujudkan bersama-sama,” ucapnya.
(cho)