Lingga, LintasKepri.com – Menjelang mudik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, Pemkab Lingga melalui Dinas Perhubungan setempat, menggelar rapat membahas kesiapan seluruh stakeholder menghadapi arus mudik, Senin (27/05).
Bupati Lingga Alias Wello dalam diwakili Asisten III mengatakan bahwa Pemkab Lingga berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pemudik tahun 2019 ini.
“Kita sepakat untuk mencapai kenyaman para penumpang dan apa yang diharapkan tersebut, perlu suatu koordinasi dan sinergitas bersama, mengingat dari tahun ketahun jumlah pemudik selalu meningkat,” ungkapnya.
Dia meminta Dinas Perhubungan fokus dalam penanganan dan persiapan arus mudik tahun ini.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga Selamat, langsung berkoordinasi dalam rapat tersebut. Ia memaparkan bahwa fokus persiapan mudik di Kabupaten Lingga pada tahun ini dimulai pada H-7 menjelang lebaran.
Dikatakan Selamat, berdasarkan hasil pertemuan, pihaknya dengan Gubernur Kepulauan Riau di Tanjungpinang beberapa waktu lalu terkait pembahasan mudik lebaran menjelaskan, ada beberapa poin penting yang menjadi titik fokus perhatian pada mudik tahun ini.
“Yang pertama menjadi perhatian adalah pembentukan posko terpadu di pelabuhan dan bandara. Kemudian dilanjutkan dengan memastikan kesiapan dan reabilitas kapal, khususnya saat peak season, selanjutnya pada poin tiga terkait pelayaran,” tuturnya.
Untuk keselamatan penumpang ia menghimbau kepada seluruh operator angkutan kapal untuk memastikan semua peralatan keselamatan dan keamanan penumpang bisa berfungsi dengan baik.
“Saya mengharapkan semua peralatan keselamatan yang ada, bisa berfungsi dengan baik. Jadi mohon di cek sebelum mudik ini semua kelengkapan keselamatannya, termasuk life jaket,” tegasnya.
Selain itu Selamat juga mengimbau kepada Syahbandar untuk mengambil keputusan tegas terkait kelayakan pelayaran di pelabuhan.
“Tegas saja pak, jika memang tidak layak untuk berangkat, misalnya ada kelebihan penumpang atau cuaca tak memungkinkan untuk dillakukan keberangkatan, dari pada menimbulkan resiko, lebih baik ditunda keberangkatannya,” ucapnya.
Dia juga meminta kepada para penyedia jasa angkutan kapal untuk melakukan koordinasi dengan pihaknya terkait sistem booking tiket yang selama ini dijalankan.
Hal tersebut dilakukan agar Dishub Kabupaten Lingga bisa memprediksi berapa kekurangan kapasitas angkutan kapal. Sesuai kesepakatan, jika sudah penuh, maka pihak operator harus siap menambah armada.
Lalu yang juga menjadi perhatian adalah penyampaian manifest penumpang setiap kali keberangkatan dilakukan.
Ia meminta agar setiap penyedia jasa melaporkan data penumpang dengan jumlah yang benar agar mempermudah pendataaan dan juga menyangkut keselamatan penumpang. Hal tersebut, menurutnya merupakan tanggung jawab Syahbandar di lapangan.
“Kita tidak mau nanti jangan sampai karena data manifest penumpang yang tidak benar, nanti menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Perlu juga menjadi perhatian kita bersama, tak hanya dipelabuhan bertipe, tetapi juga penumpang-penumpang di pelabuhan pulau,” tambahnya.
Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh penyedia jasa angkutan pelayaran untuk senantiasa berkoordinasi dengan pihak terkait dan BMKG demi terciptanya pelayaran yang aman dan nyaman.
Diprediksi, arus mudik yang menuju ke Kabupaten Lingga baik melalui pelabuhan Jagoh, Tanjung Buton dan Sungai Tenam akan mencapai puncaknya pada H-5 dan H-3 menjelang lebaran.
“Semoga mudik tahun ini bisa berjalan lancar, aman dan nyaman,” harapnya.
(fiza)