Batam, LintasKepri.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar pelatihan adat istiadat perkawinan melayu dan tanjak melayu. Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata mengatakan pelatihan dilaksanakan di Gedung Nong Isa Lembaga Adat Melayu (LAM) di Batam Centre, Kamis (28/3).
“Ini kegiatan kita dalam bidang kebudayaan, bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Batam,” kata Ardiwinata di Batam Centre.
Pelatihan akan diikuti 80 peserta. Terdiri dari perwakilan dan kader PKK tiap kecamatan, sanggar seni, perias, serta siswa-siswi SD dan SMP Kota Batam.
Peserta tak sekedar menerima teori tapi langsung praktik. Karena itu mereka harus membawa kain songket, benang, jarum, gunting dan peralatan lainnya saat pelatihan.
“Pelatihan tanjak Melayu ini memang ditujukan bagi kalangan pemula. Selain untuk memperkenalkan tanjak, peserta akan dilatih secara psikomotorik untuk melakukan penekanan dalam melipat tanjak dengan sederhana,” kata mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan kecintaan kaum millenial Batam terhadap budaya Melayu. Pelatihan ini akan menghadirkan pemateri dari generasi millenial.
“Diharapkan pula melalui acara ini ke depannya Batam memiliki lipatan tanjak yang khas, yang selanjutnya akan didiskusikan dan disepakati sebagai tanjak Melayu khas Kota Batam,” tutur Ardi.
Menurutnya, Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi dijadwalkan membuka kegiatan pelatihan ini.
Sebelum ini, Disbudpar juga sudah melakukan sosialisasi kepada sanggar-sanggar tari di Kota Batam terkait tari persembahan. Mulai dari kostum, gerakan, sampai perlengkapan.
“Perlengkapannya seperti tepak sirih. Itu tidak boleh diisi permen. Tapi harus sirih, kapur, dan sebagainya,” kata dia.
(hms)