Dirut ATKP Medan, Rojaki Aritonang : Kami Ingin Anak Natuna Jangan Hanya Jadi Penonton

Direktur ATKP Medan, Rojaki Aritonang.
banner 728x90
Direktur ATKP Medan, Rojaki Aritonang.
Direktur ATKP Medan, Rojaki Aritonang.

Natuna, LintasKepri.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, melalui Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, menggelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018, berupa pelatihan kerja kepada putra putri daerah Natuna.

Diklat ini dibuka secara resmi oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Wan Siswandi. Bertempat di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Natuna, pada Kamis (15/02/2018) siang.

Wan Siswandi mengucapkan terimakasih dan apresiasi, atas terpilihnya Natuna sebagai daerah yang mendapatkan kesempatan bagi putra putrinya untuk mengikuti pelatihan kerja dibidang penerbangan secara gratis.

Sekda Natuna Wan Siswandi menyematkan plakat kepada peserta diklat.
Sekda Natuna Wan Siswandi menyematkan plakat kepada peserta diklat.

Pasalnya, ini merupakan kesempatan kali pertama yang didapatkan oleh daerah yang berada di tengah negara Asean tersebut.

“Alhamdulilah anak-anak Natuna bisa dapat kesempatan pelatihan kerja dibidang teknik dan keselamatan penerbangan oleh ATKP Medan secara gratis, tanpa dipungut biaya sepeserpun. Ini patut kita syukuri,” ungkap Wan Siswandi dalam sambutannya.

Sekda berharap, tahun berikutnya Natuna bisa kembali terpilih sebagai daerah yang mendapatkan kesempatan untuk mendidik dan melatih putra putrinya dalam bekerja. Baik dibidang penerbangan maupun pelayaran.

“Kami Pemda Natuna berharap, ada tambahan kuota untuk daerah kami. Supaya yang dari Pulau-Pulau juga bisa ikut pelatihan kerja ini dan mendapatkan pengalaman,” harap Wan Siswandi.

Para peserta diklat dan tamu undangan yang hadir.
Para peserta diklat dan tamu undangan yang hadir.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) ATKP Medan, Rojaki Aritonang mengatakan, Natuna merupakan Kabupaten pertama di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang mendapatkan kesempatan ini.

“Memang daerah terluar dan perbatasan seperti Natuna menjadi prioritas utama. Habis ini kami mau ke Anambas, Aceh, Bengkulu, Nias dan Indonesia bagian timur, termasuk Papua,” kata Aritonang.

Bagi peserta diklat, nantinya akan mendapatkan leasion, keahlian, pengalaman, sertifikat dan uang pembinaan.

Diklat ini, kata Aritonang, tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Bahkan seluruh fasilitasnya juga sudah disediakan, seperti alat tulis, baju, alat kerja sampai makan dan penginapan, semuanya sudah ditanggung oleh ATKP, yang dananya bersumber dari APBN 2018.

“Mudah-mudahan kedepan kita bisa bekerjasama dengan Disnakertrans, untuk melakukan perekrutan tenaga kerja,” katanya.

Foto bersama usai pembukaan diklat.
Foto bersama usai pembukaan diklat.

Aritonang berharap, kedepan putra putri asli daerah tempatan, termasuk Natuna, tidak hanya menjadi penonton didaerahnya sendiri, namun juga harus ikut berperan dan menikmati kekayaan dan kesejahteraan yang telah dicapai oleh daerahnya.

“Kami ingin anak Natuna jangan hanya jadi penonton, tapi juga harus ikut bermain didalamnya, termasuk dalam hal kesepatan kerja. Anak tempatan harus kita berdayakan,” tegas Aritonang.

Selain pelatihan kerja dibidang keselamatan penerbangan, pihaknya dalam waktu dekat ini juga akan mengadakan diklat yang sama dibidang pelayaran. Dalam hal ini lagi-lagi Natuna menjadi daerah yang diprioritaskan.

“Masyarakat harus tahu ini, karena inilah peran Pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya,” tutup pria yang telah 6 kali menjadi Kepala Bandara tersebut.

Adapun diklat atau pelatihan ini meliputi, Basic Aviation Scurity (Avsec), Marshaling, Technical Drawing, Basic PKP-PK, Perawatan Motor Listrik, Perawatan Air Conditioning, Welding dan Fiber Optik.

Diklat Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 di Natuna ini, diikuti oleh 160 orang peserta, yang akan berlangsung selama 2 bulan kedepan.

Laporan : Erwin Prasetio