Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ulama Tanjungpinang berencana memanggil anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Rudy Chua, petang ini, Kamis (10/1).
Ia dipanggil atas perlakuannya yang dinilai kurang sopan dengan menunjuk-nunjuk Walikota Tanjungpinang Syahrul saat warga tidak terima dipindahkan lokasi Bazar Imlek ke Jalan Teuku Umar belum lama ini.
“InsyaAllah hari ini, habis Shalat Ashar. Mengenai tempat pertemuan belum tahu. Kita tidak terima dengan perlakuan Rudy Chua. Kita memandang ayah Syahrul sebagai ulama mengesampingkan jabatan sebagai Walikota Tanjungpinang. Tidak layak dan tidak pantas seorang ulama ditunjuk-tunjuk seperti itu oleh seorang Rudy Chua. Kita kan punya etika masing-masing. Seharusnya etika itu dijaga dan bisa dibicarakan baik-baik,” tegas Ustadz Riswandi mewakili ulama Tanjungpinang, Kamis (10/1).
Atas kejadian itu, sambung Riswandi, anggota DPRD Provinsi Kepri dari Fraksi Hanura ini diminta legowo dan mengklarifikasi perbuatannya hingga minta maaf.
Kata Riswandi sekitar beberapa orang perwakilan ulama akan menjumpai Rudy Chua terdiri dari Mubaligh, Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan para ustadz.
“Jika Rudy Chua mengaku salah dan meminta maaf, sebagai umat Islam kita wajib memaafkannya agar hal ini tidak terjadi kembali. Ulama harus dijaga karena ulama adalah pewaris para nabi. Tidak bisa diperlakukan seperti ini,” tegasnya lagi.
Riswandi menegaskan, pemanggilan terhadap Rudy Chua bukan atas dasar instruksi Walikota Tanjungpinang. Tetapi memandang Syahrul sebagai ulama.
“Selaku ulama, dan ulama kita dihina, jadi kita mengambil sikap. Bukan atas instruksi ayah. Karena di badan ayah Syahrul melekat seorang ulama,” katanya.
(Iskandar)