Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang diminta segera merealisasikan sisa anggaran percepatan penanganan COVID-19 sebesar Rp30 miliar oleh DPRD setempat.
Menanggapi hal itu, Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma, menuturkan, anggaran percepatan penanganan COVID-19 berlaku sampai Desember 2020.
“Masih ada waktu untuk direalisasikan. Estimasi penggunaan dana COVID-19 itu hingga bulan Desember. Sisa dana tersebut kita pergunakan dan peruntukan sesuai dengan kebutuhannya. Karena, mengingat peningkatan kasus COVID-19 di Tanjungpinang cukup drastis belakangan ini,” paparnya, Rabu (9/9).
Menurut Rahma, dana COVID-19 yang dipergunakan itu harus sesuai prosedur yang harus ditaati.
Dia menjelaskan, total dana COVID-19 yang telah dianggarkan melalui refocusing hingga saat ini masih ada sisa lebih kurang 30 persen.
“Lebih kurang sisa dana penanganan COVID-19 di Kota Tanjungpinang 30 persen. Berapa nominalnya saya tidak tahu persis,” ucap Rahma.
Di sisi lain, dia menyebut, dalam waktu dekat Pemkot Tanjungpinang akan melakukan pelatihan penguatan ekonomi terhadap masyarakat yang berdampak pandemi COVID-19.
“Pelatihan penguatan ekonomi kepada masyarakat akan kita laksanakan dalam waktu dekat ini dengan menggunakan sisa anggaran tersebut,” ungkap Rahma.
Dia menuturkan kecil kemungkinan akan ada penambahan anggaran penanganan COVID-19 di APBD-P ketika ditanya.
“Kemungkinan penambahan anggaran penanganan COVID-19 di APBD-P itu kecil, melihat kondisi keuangan kita menipis,” ujar Rahma.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang segera merealisasikan sisa anggaran percepatan penanganan COVID-19 sebesar Rp30 miliar lebih.
“Masih ada sisa Rp30 miliar lebih anggaran program penanganan COVID-19 yang hingga kini belum direalisasikan oleh Pemkot Tanjungpinang,” ungkap Wakil Ketua II DPRD Kota Tanjungpinang, Hendra Jaya, Selasa (8/9).
Padahal, sambung dia, pemerintah setempat sudah empat kali melakukan refocusing untuk penanganan COVID-19 dan terkumpul dana senilai Rp72 miliar, terealisasi Rp40 miliar.
“Masih ada sisa Rp30 miliar lebih yang belum direalisasikan,” tegas Hendra Jaya.
(cho)