Tanjungpinang, LintasKepri.com – Diduga kurang dirawat, sekitar 150 sebagian besar unggas jenis burung mati. Jenis burung yang mati seperti burung mata putih. Hal ini diketahui setelah petugas Balai Karantina Pelabuhan Sri Bintan Pura mengamankan satwa tersebut pada Jum’at (9/1).
Jenis burung yang diamankan petugas Balai Karantina Pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang yakni 4 ekor burung jenis merbah, 5 ekor merbah kecil dan 3 ekor burung Srikanti jantan, Srikanti betina 1 ekor, 5 ekor Srikanti abu-abu, 24 ekor Cucak Ranting, dan 108 ekor Pleci mata putih. Selain itu, sebagian kecil yang hidup akan dikembalikan ke daerah asal Dumai Provinsi Riau.
Kasi Karantina Hewan Tanjungpinang, Gadis Rauza dikonfirmasi LintasKepri.com diruangan kerjanya mengenai penyebab unggas jenis burung yang mati dikarenakan Stres.
“Kita sudah merawat burung yang kita amankan itu dengan maksimal. Mungkin juga karena stres penyebab burung itu banyak yang mati,” kata Gadis kepada media ini diruangan kerjanya, Senin (11/1).
Ketika ditanya kurang perawatan, Gadis membantah bahwa burung telah dirawat dengan baik dan telah diberi makan dan minum. Bahkan disediakan air untuk dilakukan pemandian terhadap burung.
“Sebenarnya, unggas yang kita amankan ini tanggung jawab pemilik. Seperti makan dan merawatnya. Seharusnya pemilik membayar biaya perawatan sebesar Rp 100 per ekornya. Namun hingga saat ini pihak kita tidak memberatkan kepada pemilik,” jelasnya.
Disinggung kandang burung yang terkesan kurang layak, Gadis mengakui pihaknya tidak memiliki anggaran untuk biaya perawatan.
“Masalah minimnya kandang untuk melestarikan burung, pihak kami tidak ada anggaran untuk itu. Seharusnya pemilik yang beri makan dan menyediakan kandangnya. Mungkin Selasa ini (12/1) burung yang masih hidup akan kami kembalikan ke Dumai. Untuk burung yang telah mati dikuburkan disini,” tutup Gadis.
Pantauan LintasKepri.com dilapangan, terlihat kandang burung di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang terkesan minim perwatan. (Afriadi)