Tanjungpinang, LintasKepri.com – Wali Kota Tanjungpinang Syahrul menyikapi santai soal demo mahasiswa beberapa hari lalu di kantornya.
“Mahasiswa melakukan demo silahkan saja. Kita terima dinilai dan dikritik, karena itu hak mereka,” ungkapnya, Sabtu (16/11).
Syahrul juga memberitahu bahwasanya Pemko Tanjungpinang sudah banyak mendapatkan penghargaan dari kementerian.
“Perlu ayah (sapaan akrab Syahrul) sampaikan bahwa kita mendapatkan penghargaan BTP dari kementerian dan banyak penghargaan lainnya yang kita peroleh,” ucapnya.
Terkait seragam sekolah gratis yang ditanyakan mahasiswa, menunggu proses dan segera dibagikan ke siswa baru.
“Berulang-ulang kali ayah katakan bahwa seragam gratis itu menunggu proses saja lagi. Setelah itu baru dapat kita bagikan,” katanya.
Terkait mahasiswa meminta mengevaluasi pemilihan Dirut BUMD dan pejabat eselon II, Syahrul menegaskan semua itu telah mengikuti proses dan aturan yang dilaksanakan oleh pansel.
“Disini perlu ayah sampaikan bahwa semua itu telah mengikuti proses dan aturan yang dilaksanakan oleh pansel,” kata dia.
“Bila ada aturan yang dilanggar saat pelaksanaan pemilihan Dirut BUMD silahkan saja dibuktikan,” tambah wali kota.
Begitu pula dengan pejabat eselon II yang telah diangkat dan dilantik, Syahrul kembali menegaskan semua sudah melalui mekanisme yang pansel lakukan.
“Jadi kalau mau dievaluasi atau gagal ya dari awal,” tuturnya.
Terkait Surat Edaran (SE) pelarangan penggunaan lapangan Pamedan untuk bus mahasiswa UMRAH, Syahrul akan mempertimbangkannya.
Diketahui, beberapa hari lalu, mahasiswa yang tergabung didalam Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang menggelar aksi unjuk rasa atau demo di Kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang.
(cho)