Lintas Kepri

Infromasi

Didampingi Tim Medis dan FKPS, Neisya Diberangkatkan ke RSUP Tanjungpinang

Feb 15, 2018
Pasien Neisya saat tiba di Pelabuhan Selat Lampa, Natuna.
Pasien Neisya saat tiba di Pelabuhan Selat Lampa, Natuna.
Pasien an. Neisya saat tiba di Pelabuhan Selat Lampa, Natuna.

Natuna, LintasKepri.com – Akhirnya adinda Daeng Neisya Novriliana (2), bocah mungil penderita penyakit Hidrocefalus, asal Ranai Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, diberangkatkan menuju Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kota Tanjungpinang.

Keberangkatan Neisya diantar menggunakan mobil ambulance milik UPTD Puskesmas Bunguran Timur, sekitar pukul 06:Wib menuju Pelabuhan Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga. Rabu (14/02/2018) pagi.

Sekitar pukul 12:00 Wib, Neisya beserta keluarga dan pendamping, menumpangi KM Bukit Raya, tujuan Tarempa Kepulauan Anambas-Kijang Tanjungpinang.

Ketua FKPS Sugianto tampak sibuk mengurus keberangkatan Neisya ke Tanjungpinang.
Ketua FKPS Sugianto, tim pendamping beserta Wawan ayah Neisya, tampak sibuk mengurus keberangkatan Neisya ke Tanjungpinang.

Neisya didampingi langsung oleh Ibu, Ayah dan Kakeknya. Serta seorang perawat dan pendamping dari RSUD Natuna dan pendamping dari Forum Kita Peduli Sesama (FKPS) Natuna.

“Dari kami yang mendampingi 1 orang anggota FKPS, atas nama Irfan. Saya cuma ngantar sampai Pelabuhan Selat Lampa saja,” ujar Sugianto, Ketua FKPS.

Neisya akan menjalani perawatan dan pengangkatan penyakit yang dideritanya di RSUP Tanjungpinang, sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.

Rencana sebelumnya, anak sulung dari pasangan Wawan dan Mesi ini, akan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun diurungkan karena berbagai pertimbangan.

Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Natuna berharap, Neisya bisa sembuh dari penyakitnya dan bisa bermain layaknya anak normal seusianya. Dan pihak keluarga serta tim pendamping diberi keselamatan dan kelancaran, selama proses pengobatan Neisya berlangsung.

Penyakit yang diderita Neisya ini, mampu menggugah hati banyak orang. Terbukti dengan adanya gerakan penggalangan dana, yang dilakukan oleh berbagai organisasi kepemudaan dan organisasi sosial lainnya, termasuk Pemda Natuna, untuk biaya penyembuhan Neisya.

Diantaranya dari Pemda Natuna adalah Dinsos PPPA, Dinkes dan beberapa organisasi kewanitaan yang ada. Selain itu dari masyarakat yang tergabung dalam organisasi kepemudaan, sosial dan mahasiswa, yaitu FKPS, Pers Natuna Solidarity, Komuna, FBN, PMI, Pramuka, HMKN Tangjungpinang dan beberapa organisasi lainnya.

Laporan : Erwin Prasetio

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *