Natuna, LintasKepri.com – Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengelar kegiatan jalan santai dan diskusi bersama, dalam rangka memperingati HUT PMI ke 73 tahun. Selasa (11/9/2018) pagi.
Kegiatan yang dipusatkan di komplek Masjid Agung Natuna Gerbang Utaraku (NGU) tersebut, diikuti oleh 100 orang pelajar dari lintas sekolah di Natuna.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berbenah, supaya lembaga sosial yang dipimpinnya tersebut, kedepannya busa lebih kuat lagi.
“Hari ini kami memperingati HUT PMI ke 73 tahun. Kami ingin terus berbenah agar PMI lebih kuat ke depannya,” kata Ngesti Yuni Suprapti.
Saat ini, kata Ngesti, berbagai upaya sudah dilakukan oleh PMI Natuna dalam mengambil sejumlah langkah, dalam rangka menyiapkan sarana dan sumber daya manusia (SDM).
“Langkah pertama yang diambil adalah menyiapkan SDM. Langkah ini disasar melalui sosialisasi dan pembinaan terhadap pelajar sebagai generasi PMI ke depan. Tahun ini PMI Natuna juga akan menyekolahkan tiga orang generasi PMI untuk mengikuti Akademi Transfusi Darah di Jakarta dan Yogjakarta,” terang Mantan Anggota DPRD Natuna, periode 2009-2014 tersebut.
Selain langkah tersebut, imbuh Ngesti, PMI Natuna juga berkoordinasi dengan setiap desa, agar mereka dapat menyiapkan relawan pendonor darah di setiap desa masing-masing.
“Kami juga berupaya melengkapi sarana. Kami ingin bisa melakukan transfusi darah sendiri sesusai dengan yang diamanatkan undang-undang,” ujar Wanita yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Bupati Natuna tersebut.
Ia mengaku, saat ini PMI hanya bisa menyediakan relawan donor darah, merekrut dan membina relawan. Selebihnya kegiatan penyediaan darah dilaksanakan oleh RSUD Natuna.
“Kami belum bisa melakukan transfusi darah karena kami belum ada alat dan ahlinya untuk itu. Dan ini lah yang jadi target kami ke depan, agar transfusi tidak hanya dilakukan RSUD,” sebutnya.
Sesuai data milik RSUD Natuna dan PMI, Natuna rata-rata perbulan memerlukan darah sebanyak 120 kantong. Sementara jumlah pendonor aktif di Natuna hanya sekitar 40 orang saja.
“Fokus kami untuk tahap pertama ini diprioritaskan untuk peningkatan SDM. Bulan ini kami akan mengirim anggota ikut pelatihan ke Jatiluhur. Mudah-mudahan dengan ini PMI Natuna jadi lebih kuat lagi,” harap wanita asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tersebut.
Editor : Erwin Prasetio