Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang, Hamalis, menuturkan, dari 414 koperasi yang ada, hanya 114 yang ‘sehat’.
“Sehat yang dimaksud adalah koperasi tersebut aktif, ada badan hukum, bidang usaha, pembuka, dan ada pegawainya,” kata Hamalis di salah satu hotel di Tanjungpinang, Rabu (7/10).
Soal menjamurnya jumlah koperasi, kata dia, dikarenakan pada tahun 2016 lalu ada bantuan dari pemerintah pusat.
Hamalis menilai, bila semakin banyak orang berbelanja, meminjam uang di koperasi dan ada untung, maka semakin banyak pula sisa hasil usaha (SHU) yang didapat oleh anggota, beda dengan bank.
“Koperasi ini keuntungannya dikembalikan kepada kita. Kalau di bank, kita pinjam bayar bunga, bayar pokok dan bank tidak mengembalikan keuntungan kepada kita,” katanya.
Yang jelas, tegas Hamalis, koperasi itu dari kita untuk kita, dari anggota untuk anggota. Oleh karena itu dia berharap koperasi dapat hidup di tengah-tengah masyarakat.
“Di daerah luar, koperasi ini sebagai penunjang ekonomi suatu wilayah,” sebutnya.
(cho)