Cuaca Buruk, Garuda Turun Mendadak di RHF

Avatar
Maskapai Garuda Boing 737-800 Nomor Penerbangan 152 saat mendarat darurat di Bandar Udara RHF Tanjungpinang, Rabu (13/7) f. aji anugraha
Maskapai Garuda Boing 737-800 Nomor Penerbangan 152 saat mendarat darurat di Bandar Udara RHF Tanjungpinang, Rabu (13/7) f. aji anugraha

-21 penumpang memilih jalur laut

Maskapai Garuda Boing 737-800 Nomor Penerbangan 152 saat mendarat darurat di Bandar Udara RHF Tanjungpinang, Rabu (13/7) f. aji anugraha
Maskapai Garuda Boing 737-800 Nomor Penerbangan 152 saat mendarat darurat di Bandar Udara RHF Tanjungpinang, Rabu (13/7) f. aji anugraha

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Maskapai Garuda Boing 737-800 Nomor Penerbangan 152 tujuan Jakarta – Batam, terpaksa harus Divert (dialihkan,red) mendadak di Bandar Udara (Bandara) Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Rabu (13/7) pukul 11.28 WIB.

“Dikarenakan tiba-tiba cuaca kurang bagus di daerah Batam, maka penerbangan Garuda 152 Divert ke Tanjungpinang, dengan jumlah penumpang 146 dewasa 7 diantaranya balita,” kata Manager Oprasi dan Teknik Bandara Internasional RHF Tanjungpinang, Frans Yosef di Bandara RHF.

Setelah mendarat lebih kurang 2 jam lebih, kata Yosef maskapai Garuda penerbangan 152 kembali terbang di pukul 13.16 WIB.

“Sebanyak 21 penumpang berdasarkan izin Kop Pilot meminta untuk turun melewati Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), mereka diberikan izin, kemudian dibantu keberangkatannya oleh Polres Tanjungpinang hingga kepelabuhan menuju Batam,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Dira Utama membenarkan situasi pada waktu maskapai Garuda penerbangan 152 Divert di Bandara RHF, dilatarbelakangi cuaca kurang baik di daerah Batam.

“Pada waktu 12.00 WIB  di Tanjungpinang cuaca Fisibiliti (Jarak Pandangan 1 Kilometer kebawah, dan pukul 13.00 WIB Fisibiliti mencapai 4-5 kilometer, cuaca dianggap kurang baik,” jelasnya.

Prakiraan cuaca BMKG Tanjungpinang, per Rabu (13/7)
Prakiraan cuaca BMKG Tanjungpinang, per Rabu (13/7)

Beberapa faktor penyebab cuaca buruk kata Dira, dikarenakan tekanan angin dari Timur Indonesia lebih tinggi menuju ke arah Barat, dan melintasi daerah Kepulauan Riau sebagai jalurnya. kemungkinan cuaca seperti ini akan berlangsung sampai 17 Juli nanti.

“Kecepatan angin tenggara sampai barat daya 5 sampai 15 not, 10 sampai 30 Kilometer per Jam. dan tidak dapat dipastikan cuaca sering tiba-tiba memburuk hingga 3 hari kedepan, berhembus ke daerah Filipina,” tukasnya. (Aji Anugraha)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *