Tanjungpinang, LintasKepri.com – Guna menciptakan kondisi aman, Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjungpinang Timur menggelar razia cipta kondisi disejumlah tempat kosan, Senin (18/1) malam. Hal ini bertujuan untuk mencegah paham radikalisme, termasuk tindak pidana yang meresahkan masyarakat selama ini.
Razia tersebut didampingi oleh sejumlah personil dari TNI, dipimpin langsung Kapolsek Tanjungpinang Timur, Ajun Komisaris Polsi (AKP) Norman. Operasi dimulai sejak pukul 21.30 WIB dengan menelusuri rumah-rumah kos yang ada di Jalan Hang Lekir Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Razia kemudian berlanjut ke ruas Jalan Karya Dua persisnya rumah kosan yang berada di belakang usaha bakso Solo.
“Di jalan Hang Lekir, sedikitnya ada 40 kamar kos yang kita periksa. Sedangkan di Jalan Karya ada sekitar 100 kamar yang juga kita periksa, termasuk penghuninya,” kata Norman.
Norman menjelaskan, petugas menyisir di sejumlah tempat kos yang dicurigai dan dinilai tertutup atau kurang bergaul dengan masyarakat sekitar.
“Sasaran razia rutin ini, kita fokuskan ke tempat-tempat yang dicurigai saja. Razia rutin ini juga instruksi dari pimpinan kita, baik Kapolri, Kapolda dan Kapolres untuk mencegah kasus paham radikal seperti ISIS, Gafatar dan paham radikal lainnya,” terang Norman.
Disampaikannya, dari hasil razia yang digelar tersebut, petugas belum menemukan adanya tanda-tanda adanya paham radikal.
“Intinya, razia rutin ini merupakan upaya pencegahan paham radikal dari kepolisian,” tambah Norman.
Pelaksanaan razia secara keseluruhan berlangsung lancar, tidak ada penolakan dari sejumlah penghuni kos ketika petugas memeriksa satu persatu identitas warga seperti KTP dan identitas lainnya.
Namun, saat razia digelar di salah satu kamar kos yang berada di Jalan Karya Dua, seorang pemuda sempat berusaha kabur lewat pintu belakang kamar.
Pria yang mengaku asal Sipirok, Sumatera Utara ini mengaku mencoba menghindar dari razia karena merasa ketakutan sebab dirinya tidak memiliki identitas.
“Saya orang Sipirok pak!. Saya takut pak karena tak punya KTP,” ujar pria ketika petugas menginterogasinya.
Pria yang mengaku bekerja di sebuah bengkel motor ini juga mengaku, dirinya tidak sendiri tinggal di rumah kos tersebut.
“Saya tinggal dengan dua adik perempuan saya. Keduanya saudara saya,” ujar pria ini sembari membantah jika dirinya berbuat macam-macam di kamar kos tersebut.
Meski tidak memiliki identitas, pria ini hanya dimintai keterangan, dan diberikan nasehat oleh petugas agar segera mengurus identitas.
“Urus ya segera KTP nya,” ucap Norman yang sempat menginterogasi pria ini. (Aliasar).