Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau membuka jasa layanan konsultasi pada event Skansa Expo Job Fair 2024.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi dari BP3MI kepada para pencari kerja yang akan berkerja ke luar negeri.
Mengingat, banyak kasus pekerja migran di Indonesia yang tertangkap petugas imigrasi, lantaran syarat dokumen yang dimiliki tidak mempunyai kekuatan hukum yang sah alias ilegal.
Kepala BP3MI Kepri, Kombes Pol Imam Riyadi, menegaskan kehadiran BP3MI ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pencari kerja, terutama yang baru pertama diterima bekerja diluar negeri.
“Ini sangat penting ya, jangan sampai para pekerja kita salah jalan, kasus warga Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia cukup besar sampai saat ini, jadi kita harus waspada,” tegasnya, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, masyarakat Indonesia masih minim pengetahuan tentang bahayanya praktek perdagangan manusia yang terjadi di luar negeri.
“Kita terus lakukan imbauan dan sosialisasi terkait hal itu, kita sadari memang tingkat pengangguran di Kepri sangat besar. Jadi, kita tekankan jangan tergiur dengan gaji yang besar saja, tapi harus di imbangi dengan pengetahuan yang cukup,” jelasnya.
“Kita tidak ingin ada lagi korban scamer judi online yang terjadi pada warga Indonesia seperti yang tertangkap di kamboja dan filipina beberapa waktu lalu,” sambungnya.
Kombes Pol Imam Riyadi, menambahkan pihaknya juga membuka seluas luasnya layanan serta fasilitas khususnya kepada lulusan SMK yang nantinya sudah dipersiapkan dan akan diperkerjakan secara legal untuk bekerja di luar negeri.
Terkait pengawasan dan penjagaan, BP3MI juga rutin melaksanakan patroli di setiap pintu masuk kedatangan maupun keberangkatan di pelabuhan yang menjadi titik rawan penyelundupan pekerja migran.
“Pelabuhan Sri Bintan Pura, Batam Centre dan Harbour Bay kita jaga semua, karena masuknya pekerja ini tidak hanya dari Kepri saja, mayoritas dari luar Kepri yang sering kami dapati,” jelasnya. (Mfz)
Editor: Ism