Natuna, LintasKepri.com – Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, mengancam akan “Mencopot” seluruh pejabat di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna, yang tidak loyal kepada dirinya, selaku pimpinan tertinggi di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan Hamid Rizal, saat melantik sejumlah pejabat esselon II, III dan IV, dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna. Bertempat di Gedung Serbaguna Sri Serindit, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Senin (11/03/2019) pagi.
Kata Hamid, setiap pejabat harus memiliki loyalitas kepada setiap pimpinannya. Loyalitas tersebut, dapat dibuktikan dengan mendukung seluruh program Bupati Natuna.
“Jangan hanya mau jabatannya saja, tapi kerjanya tak beres. Kalau ada pejabat yang tak loyal, pasti akan saya copot,” tegas Hamid Rizal, dihadapan puluhan Pejabat yang baru saja dilantiknya.
Hamid berpesan, bahwa setiap OPD harus bisa membuat program, yang mengarah kepada visi dan misi Bupati Natuna. Ia tidak ingin, setiap pejabat pembantunya, membuat program yang lari dari tujuan utamanya.
“Ingat, matahari itu hanya satu. Maksudnya kita harus bersatu untuk mewujudkan program Bupati. Jangan seenaknya saja. Setiap OPD harus menyatu dalam visi misi Bupati. Ini semua demi pembangunan Natuna kedepan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, jangan sampai setiap pejabat yang telah dilantik, lupa dengan tanggungjawab dan fungsinya. Apalagi sampai menyombongkan diri, terutama bagi pejabat esselon II, dengan apa yang telah mereka dapatkan dan perbuat. Karena kata dia, setiap OPD memiliki teamwork, untuk membantu para pimpinannya bekerja.
“Telinga saya ada dimana-mana. Jangan hanya didepan saya bilang iya- iya, tapi dibelakang mbelot. Ingat saya Bupati tidak bisa diatur, saya yang seharusnya mengatur. Nanti saya campakkan pulak jauh-jauh,” cetusnya.
Dalam hal ini, ada sebanyak 36 pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna yang dirotasi. Daiantaranya pimpinan tinggi pratama sebanyak 7 orang, pejabat administrator 7 orang, pejabat pengawas 12 orang dan pejabat fungsional 10 orang.
Laporan : Erwin Prasetio