Natuna, LintasKepri.com – Polres Natuna menggelar apel pasukan pengamanan Operasi Ketupat Seligi, untuk menyambut datangnya hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Bertempat di Mapolres Natuna, pada Rabu (06/06/2018) pagi.
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara (Irup).
Dalam kesempatan apel itu juga disaksikan oleh Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto, Danlanud RSA Kolonel (Pnb) Prasetya Halim, Dandim 0318/Natuna Letkol (Inf) Yusuf Rizal, Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Adapun peserta pasukan yang terlibat dalam apel gelar pasukan itu, diantaranya Polres Natuna, jajaran TNI AD, AL, AU, Satpol PP, Basarnas, Dishub Natuna serta Dinas Kesehatan Natuna.
Sebelum membacakan amanat Kapolri Jendral Tito Karnavian, Bupati Natuna didampingi Kapolres Natuna, Dandim, Danlanal, Danlanud melakukan pemeriksaan pasukan sekaligus pemasangan pita tanda peserta operasi Ketupat Seligi Tahun 2018.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan oleh Bupati Natuna Hamid Rizal, mengatakan gelar pasukan dilakukan secara serentak di seluruh Kapolda se-Indonesia. Melibatkan lebih kurang 30.000 pasukan.
Pada tahun 2017 secara umum kelangkaan harga pangan tidak terjadi dan cenderung stabil.
Namaun pada tahun 2018 ini, masalah yang timbul adalah soal distribusi pangan. Banyak produsen menumpuk bahan pangan. Sehingga membuat stabilitas harga menjadi terganggu.
Bupati juga meminta agar peran intelijen terus ditingkatkan guna menangkal tindakan terorisme.
“Akhir-akhir ini, tindakan terorisme kerap terjadi menuntut semua pihak harus waspada untuk meredam aksi-aksi teror agar tidak terjadi,” ujar Hamid Rizal, seperti dikutip dari medako.co.id.
Salain itu, pengamanan tempat ibadah juga menjadi prioritas dalam rangka memberi rasa aman kepada umat muslim yang akan melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri Idul Fitri 1439 hijriyah.
Sementara itu, Kapolres Natuna, AKBP Nugroho Dwi Karyanto usai apel mengatakan, kondisi kamtibmas di Natuna tergolong kondusif. Meski demikian kewaspadaan tetap harus terus ditingkatkan.
“Meski kita di Natuna relatif aman, namun kita tak boleh lengah. Sebab semua bisa saja terjadi. Kita terus tingkatkan pengamanan melalui koordinasi dengan semua pihak terkait,” ujar Nugroho.
Kata Nugroho, pengamanan difokuskan pada titik-titik tertentu, misalnya tempat ibadah, pelabuhan penyeberangan, bandara, objek wisata dan tempat keramaian lainnya.
Nugroho menambahkan, dalam pengamanan operasi ketupat seligi tahun ini, pihaknya menerjunkan 80 orang personel serta dukungan dari satuan TNI.
Kemudian, untuk pengamanan di pulau-pulau menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan.
Masih kata Nugroho, selama labaran di Natuna berlangsung, beberapa tahun terakhir suasana cukup aman dan kondusif. Namun demikian aparat keamanan tidak boleh undersetimed.
“Kita tetap harus melakukan tindakan antisipasi meningkatkan kesiap siagaan selama operasi ketupat seligi 2018 berlangsung,” pungkas Nugroho.
Editor : Erwin Prasetio