Natuna, LintasKepri.com – Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) guna membahas Kepulauan Natuna sebagai Situs Geopark Nasional sekaligus pencalonannya sebagai Geopark Dunia dalam Global Geopark Network of UNESCO, yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri. FGD tersebut dilaksanakan di Hotel Aston Tanjungpinang, Jalan Adi Sucipto KM 11, Batu IX, Tanjungpinang Kepulauan Riau, Selasa, (4/12/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Natuna Hamid Rizal, dalam sambutannya mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Natuna, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Pusat, khususnya kepada Kementerian Luar Negeri dan semua lembaga yang telah mendukung perjuangannya dalam memajukan bumi Laut Sakti Rantau Bertuah.
Anugrah penetapan Kabupaten Natuna sebagai Geopark Nasional yang diserahkan beberapa hari yang lalu di Bogor, merupakan tahap awal bagi kami dalam menyelenggarakan program terpadu ini yang pada gilirannya diharapkan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah tentunya.
Secara geografis, kita semua menyadari bahwa Kabupaten Natuna memiliki potensi geoglogi, keanekaragaman hayati dan khazanah budaya yang butuh pengelolaan lebih lanjut, agar mampu menjadi salah satu potensi yang bernilai bagi mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus pembangunan daerah.
Letaknya yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia sebagai jalur perdagangan Internasional antar Benua, sepatutnya dapat menjadi potensi maritim yang berdampak bagi media diplomasi antar Negara.
“Dengan berbagai Aspek yang saya jelaskan diatas, sudah sepatutnya Kabupaten Natuna dapat menjadi miniatur pembangunan Negara sebagai beranda perbatasan yang maju dan sejahtera,” ujar Hamid Rizal.
Namun demikian, kami menyadari bahwa hal tersebut tidak akan dapat diwujudkan jika tidak terdapat intervensi program kerja maupun kebijakan-kebijakan yang mendukung optimalisasi potensi yang ada.
“Oleh karenanya, melalui momentum yang berbahagia ini, saya merasa sangat berbesar hati, karena dapat berkumpul disini dengan semua pemangku kepentingan dan unsur akademisi untuk membahas hasil kajian yang sebelumnya disusun oleh lembaga P2K Multilateral yang bekerja sama dengan STIE Pariwisata YAPARI Bandung,” katanya.
“Harapan kami, pembahasan ini dapat dijadikan rumusan ide dan rancangan kebijakan kedepan, sebagai rekomendasi bagi segenap lembaga terkait untuk mewujudkan sinergitas, baik di tingkat Kementerian, Provinsi Kepuluan Riau maupun ditingkat Pemerintah Kabupaten Natuna,” tutupnya.
Bertindak sebagai pemapar pada FGD tersebut, Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum, SDM dan Keuangan, Steipar Yapari Bandung, Dra Nova Riana M.Si CHE, Kepala Bidang Jejaring Inivasi SDA Maritim, Kemenko Kemaritiman, dan Kepala Dinas Pariwisata Natuna, H Erson Gempa Apridi S.Sos M.A.
FGD dihadiri pemangku kepentingan dan berbagai instansi diantaranya, Pejabat Pemprov Kepri, Pemkab Natuna, Pangkalan Utama AL Tanjungpinang, Kemenko Maritim, Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kementerian Pariwisata, Kementerian PPN/Bappenas dan wakil dari Perwakilan RI di Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia.
Disamping itu juga hadir para petinggi dari kalangan swasta dan akademisi diantaranya, Medco Energi, Premier Oil, PT Telkomsel, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Sahid Bintan Tourism Institute.
(Erwin/hms)