Lingga, LintasKepri.com – Bupati Lingga, Muhammad Nizar didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lingga, menyerahkan 6 unit bantuan pompong kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan yang berada di Desa Pulau Duyung dan Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare, Kamis (18/11).
Bupati Lingga dalam sambutannya mengapresiasi DKP Lingga yang telah andil berupaya membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan Bunda Tanah Melayu yang sejahtera terutama dari sektor kelautan dan perikanan.
“Apalagi sebagai salah satu sektor unggulan, keberhasilan dan progres yang disampaikannya DKP Lingga menjadi motivasi pemerintah daerah. DKP tidak hanya fokus dalam pemberian bantuan, tapi juga fokus dalam pembinaan KUB,” kata Nizar.
Dia menjelaskan, dari kegiatan tahun anggaran 2021 ini, yang bersumber darai Dana Alokasi Khusus (DAK) lebih kurang 1,1 miliar, berhasil menyediakan 6 unit pompong yang peruntukan untuk 2 KUB Nelayan yang ada di Desa Pulau Duyung dan 4 KUB Nelayan dari Desa Mensanak.
“Saya merasa bangga, walaupun ditengah hiruk-pikuk saya yakin DKP dapat menjalankan program-program kegiatan sebagai dinas unggulan. Namun, tak harus berhenti dan puas disini saja, masih banyak PR yang harus kita tuntaskan kedepan,” kata dia.
Nizar berpesan kepada kelompok penerima bantuan, dia berharap bantuan yang diberikan tersebut bisa dijaga dan dirawat dengan baik oleh tiap-tiap KUB Nelayan, mengingat tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk bantuan nelayan, baik itu bersumber dari pusat maupun daerah.
“Saya berharap, bantuan ini tidak sekedar hanya bantuan kemudian hilang begitu saja tanpa nampak apa yang dihasilkan,” pintanya.
Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Lingga Kasiman menuturkan, total bantuan kapal yang diberikan oleh Pemkab Lingga melalui DAK adalah sebanyak 70 KUB. Target 36 ribu ton per tahun yang diinginkan Bupati Lingga sudah tercapai.
Meskipun target tercapai, tetapi masih banyak nelayan yang berada dibawah garis kemiskinan. Tercatat masih 14 ribu nelayan berada di level kemiskinan. Hal itu menurutnya perlu dicari solusinya agar kedepan, ada perubahan yang lebih baik, dalam kesejahteraan nelayan.
“Tugas berat untuk mengentas kemiskinan ada di Dinas Perikanan. Oleh sebab itu kami kedepannya, kami akan membina manajamen keuangan. Jadi dapat hari tidak habis hari ini,” papar Kasiman.
Ada beberapa kelompok yang dikatakan aktif dan berhasil. Seperti KUB Liang Buaya di Desa Tajur Biru yang sudah mempunyai omset ratusan juta. Ini bisa dijadikan rujukan dan tempat study banding dibidang pengelolaan keuangan bagi KUB-KUB lainya yang belum berhasil.
“Kita harapkan, nanti dari KUB Desa Pulau Duyung ini juga bisa menjadi KUB mandiri melalui pembinaan ini,” harap dia.
(rls)