Lintaskepri.com, Tanjungpinang – BUMD Tanjungpinang PT Tanjungpinang Makmur Bersama enggan memberi komentar terkait keluhan pedagang akau potong lembu Tanjungpinang, Kamis (9/5/2024).
Sebagaimana laporan dari beberapa pedagang akau potong lembu yang tidak ingin disebutkan namanya kepada wartawan Lintaskepri, bahwa mereka mengeluhkan fasilitas mulai dari tingginya harga sewa, tempat yang sempit hingga air yang harus dibeli.
“Sewa itu kalau menurut kami mahal lah, dulu itu hanya sekitar 300 ribu sebelum di renovasi, sekarang mau hampir 700 ribu, kalau tempatnya besar gak masalah, masih bisa masukkan berapa meja, tapi ini kan sempit, jadi meja terpaksa harus dikurangi,” kata pedagang minuman.
Ia berharap agar BUMD sebagai penyedia lapak untuk bisa menurunkan harga sewa dan memberikan fasilitas air agar pedagang tidak lagi membeli air diluar.
“Harga sewa sudah mahal menurut kami, belum lagi gaji karyawan, air juga kami beli, karna air tangki yang disediakan tidak cukup,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi terkait keluhan pedagang, Direktur BUMD Tanjungpinang Guntoro bungkam dan melemparkan ke supervisor akau yang saat dikonfirmasi wartawan Lintaskepri juga tidak ada respon.
Sebagai informasi pusat kuliner legend akau potong lembu Tanjungpinang telah selesai direvitalisasi pada Bulan Desember Tahun 2023 lalu dan diresmikan oleh Pemerintah Daerah.
Penataan kawasan akau potong lembu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya pedagang dan kawasan sekitar akau potong lembu dengan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 3,1 Miliar, serta rehabilitasi drainase sebesar Rp 700 juta. (Mfz)
Editor: Yli